Ribuan massa turun ke jalan di ibu kota Belarus meski ada ancaman senjata

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Belarus

Ribuan massa turun ke jalan di ibu kota Belarus meski ada ancaman senjata

Warga melakukan unjuk rasa dalam perlawanan oposisi untuk menolak hasil pemilihan presiden di Minsk, Belarus, Minggu (11/10/2020). (ANTARA FOTO/BelaPAN via REUTERS/hp/cfo)

Moskow (ANTARA) - Ribuan orang yang menuntut pengunduran diri Presiden Alexander Lukashenko, turun ke jalan di ibu kota Belarus, Minsk pada Minggu meski ada ancaman penggunaan senjata oleh aparat terhadap demonstran.

Belarus, bekas republik Soviet yang bersekutu dekat dengan Rusia, diguncang serentetan aksi protes sejak otoritas mengumumkan bahwa Lukashenko, yang memerintah secara otoriter sejak 1994, kembali unggul pada pemilu 9 Agustus, dengan perolehan suara 80 persen.

Baca juga: RS Polri rawat 30 aparat yang terluka dalam aksi massa

Kantor Berita Interfax menyebutkan jumlah demonstran di atas 30.000 orang. Menurutnya, sekitar 50 demonstran ditangkap polisi dan sinyal pita lebar seluler di sejumlah daerah di kota tersebut mengalami gangguan.

Disebutkan pula bahwa suara keras seperti granat kejut terdengar dekat dengan kerumunan massa. Pejabat polisi senior pekan lalu mengatakan aparat kepolisian akan diizinkan menggunakan senjata api untuk menghadapi demonstran.

Pasukan keamanan menahan lebih dari 13.000 orang sejak pemilu, termasuk semua pemimpin oposisi yang signifikan, yang belum meninggalkan negara tersebut. Pihaknya juga menekan media independen.

Pemimpin oposisi Sviatlana Tsikhanouskaya, yang menyelamatkan diri ke Lithuania, pekan lalu mendesak Lukashenko agar mundur sampai 25 Oktober atau menghadapi apa yang menurutnya bakal menjadi aksi nasional yang melumpuhkan Belarus.

Baca juga: Selesaikan lewat uji materi atau perpu daripada aksi massa di jalanan

Baca juga: Polisi: aksi massa tolak UU Cipta Kerja berisiko jadi klaster COVID-19


Sumbr: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari