Gubernur Riau harap demo tolak RUU Cipta Kerja tak perburuk wabah COVID-19

id gubernur riau,covid riau,UU cipta kerja,tolak omnibus law

Gubernur Riau harap demo tolak RUU Cipta Kerja tak perburuk wabah COVID-19

Suasana unjuk rasa menolak RUU Cipta Kerja di depan Kantor Gubernur Riau di Kota Pekanbaru, Selasa (13/10). (ANTARA/Riski Maruto/20)

Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar meminta masyarakat bijaksana dalam menyampaikan aspirasi terhadap pro dan kontra Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja, dengan tidak perlu turun ke jalan berdemonstrasi karena dikhawatirkan bisa memperburuk kondisi pandemiCOVID-19 di Kota Pekanbaru.

Syamsuar menyampaikan hal itu terkait aksi demo mahasiswa besar-besaran di Kota Pekanbaru, Selasa, yang menolak Omnibuslaw tersebut. Syamsuar mengatakan sudah mengirimkan surat yang berisi aspirasi masyarakat yang keberatan tentang RUU Cipta Kerja ke Presiden Joko Widodo, sehingga tidak perlu lagi melakukan unjuk rasa.

"Kami sudah sampaikan aspirasi dari adik-adik mahasiswa, termasuk kaum buruh, agar kita di sini dapat terus memelihara suasana yang aman damai dan kondusif sesuai citra budaya Melayu yang santun," katanya.

Gubernur Riau juga mengajak masyarakat di Provinsi Riau, khususnya di Pekanbaru agar tidak terpengaruh isu-isu dari luar yang dapat menyebabkan perpecahan yang dapat menyebabkan banyak kerugian. "Mari suasana aman dan damai ini kita pelihara spupaya kita tidak terpengaruh isu-isu dari luar yang akan mengganggu kenyamanan kehidupan kita di sini," katanya.

Ia mengatakan pandemi COVID-19 masih belum berakhir, dan di Riau hingga Selasa siang terdata ada 10.174 kasus COVID-19 secara akumulatif. Selain itu, ia mengatakan Kota Pekanbaru merupakan zona dengan jumlah kasus paling tinggi di Riau, yakni 5.131. Dia juga berharap, masyarakat dapat sama-sama memelihara situasi agar tetap kondusif sehingga tidak ada peningkatan penularan virus corona jenis baru itu.

"Perlu dimaklumi, angka kesembuhan kita belum begitu tinggi, angka kematian meningkat terus, setiap hari ada yang meninggal. Saya ingin mengajak semua masyarakat Riau, khususnya masyarakat Pekanbaru, mari kita dengan cerdas. Artinya kegiatan-kegiatan unjuk rasa tolong diperhatikan ini," katanya.

Ia mengatakan hingga kini masih ada 2.608 orang tengah yang butuh perawatan dengan menjalani isolasi mandiri, dan 1.095 orang dirawat di rumah sakit. Angka kematian mencapai 225 kasus, sedangkan yang sudah sembuh mencapai 6.246 orang.

"Kita harus menjaga keselamatan orang banyak, kita tidak harapkan nanti terjadi penularan yang luar biasa. Saya harapkan masyarakat Riau dapat arif dan bijaksana, kalau ada aspirasi yang ingin disampaikan, sampaikanlah melalui jalur demikian," ujarnya.

Baca juga: Polres kerahkan 250 anggota amankan unjuk rasa mahasiswa

Baca juga: Tepis hoax, Kapolresta Pekanbaru lihat kondisi mahasiswa yang diisukan meninggal saat demo