Pekanbaru - Kapolres Rokan Hulu, AKBP Yudi Kurniawan menyatakan, pihaknya menemukan sedikitnya sembilan titik kerawanan yang memicu konflik antara warga dan perusahaan perkebunan, terkait sengketa lahan.
"Penemuan sembilan titik kerawanan konflik ini merupakan hasil monitoring lapangan anggota yang berada di tiap-tiap Polsek di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul)," katanya kepada ANTARA di Pekanbaru, Kamis.
Titik-titik kerawanan konflik dimaksud, menurutnya, salah satunya yakni di kawasan perbatasan Riau-Sumut, tepatnya di Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Rohul, Provinsi Riau.
"Berikutnya, ada juga di wilayah Kecamatan Kepenuhan. Pada dua wilayah ini, kondisinya sudah sempat memanas dan bahkan telah memakan korban luka tembak serta aksi pembakaran bangunan kantor dan penginapan keryawan perusahaan yang berkonflik dengan warga," ungkapnya.
Selanjutnya, demikian Yudi Kurniawan, titik rawan di sekitar wilayah Kecamatan Kabu, tepatnya berbatasan dengan Kecamatan Bangkinang Barat, Kabupaten Kampar.
"Kemudian, titik rawan konflik sengketa lahan antara PT Hutayan dengan warga di Desa Bonai, Kecamatan Kuntu Darussallam, tepatnya berbatasan dengan Kecamatan Bonai Darussallam, Rohul," paparnya.
Berikutnya, jelasnya, ada juga titik rawan konflik di wilayah yang sama (Kecamatan Kuntu Darussallam, Red), dan kini berpotensi memicu bentrok warga dengan perusahaan perkebunan di sekitarnya.
"Lalu di Kecamatan Ramba. Kasusnya juga sama, yakni sengketa lahan antara warga dengan perusahaan perkebunan sekitar," ungkapnya.
Selain itu, menurutnya, ada dua titik wilayah rawan konflik lainnya yang masih sedang diawasi.
"Semua kawasan rawan konflik ini telah kami antisipasi semuanya, yakni melalui semua Polsek setempat dan pemerintah kecamatan masing-masingnya," ujarnya.
Dikatakan, setiap pekannya, pihak kepolisian masing-masing Polsek juga terus diminta untuk terus memberikan laporan secara rutin atas kondisi di titik-titik rawan tersebut.
"Sementara untuk pemetaan wilayah rawan ini sendiri, sudah dilakukan sejak pertengahan Januari 2012 silam dengan harapan konflik dapat diredam lebih dini tanpa harus ada kericuhan yang menimbulkan banyak kerugian dan korban," katanya.
Kapolres berulang mengimbau kepada seluruh warga di Kabupaten Rohul untuk dapat menahan diri dan tidak mudah terpancing dengan orang-orang yang bisa jadi memiliki kepentingan tertentu.
"Cukup dua peristiwa sebelumnya, yang sempat berjatuhan korban dan timbulnya kerugian menjadi contoh yang tidak seharusnya terulang," demikian AKBP Yudi Kurniawan.