Konflik Rohul dipicu tapal batas

id konflik rohul, dipicu tapal batas

Pekanbaru - Kepala Sat Reskrim Polres Rokan Hulu, Provinsi Riau, AKP Antoni Lumban Gaol, menduga, bentrok warga Desa Batang Kumuh, Kecamatan Tambusai, yang dilaporkan menimbulkan jatuhnya korban jiwa, diperkirakan dipicu konflik tapal batas yang tak kunjung usai.

"Laporan yang kami terima, kemungkinan akibat konflik warga tersebut mengakibatkan jatuhnya lima korban tembak. Konflik ini disulut permasalahan tapal batas antara Provinsi Riau dengan Sumatra Utara (Sumut) yang tak tuntas-tuntas," katanya, Kamis.

Berbicara melalui jejaring komunikasi, ia menambahkan, kasus ini sebenarnya sudah berlansung cukup lama.

"Bahkan itu sudah sejak empat tahun silam. Di sana ada bernama PT Mazuma Agro Indonesia (MAI) yang tetap bersihkeras mengklaim lahan di wilayah perbatasan itu milik mereka, karena disangka berada di kawasan Sumut.

Sebaliknya, menurutnya, warga di sana (di Kabupaten Rokan Hulu) mengklaim lahan itu milik mereka, karena disangka berada di wilayah Riau.

"Hal demikian inilah yang kemudian menimbulkan gejolak di antara warga dan perusahaan," ungkapnya.

Sampai saat ini, lanjutnya, pihaknya juga tengah melakukan penyelidikan terkait kasus bentrok warga dengan 'pengawal' perusahaan (dengan mengerahkan pasukan Brimob dari Sumut).

"Terkait adanya korban tembak, kami memang telah mendapatkan informasinya. Namun apakah ada yang meninggal dunia atau tidak, belum ada informasi jelas. Korban tembak saat ini telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Rokan Hulu di Pasir Pangarayan," ujarnya.

Selain khabar jatuhnya korban tembak, sebelumnya sempat dilaporkan ada lima warga Desa Batang Kumuh yang hilang, diduga diculik sejumlah oknum saat bentrok dengan sejumlah pasukan Brimob dari Sipirok, Sumatra Utara.

"Peristiwa bentrok warga dengan sejumlah pasukan Brimob dari Sipirok ini, selain mengakibatkan jatuhnya korban tembak, juga ada korban hilang yang diduga diculik oleh oknum tertentu," kata kuasa hukum masyarakat korban, Nasir Sihotang.

Dari informasi yang dihimpun, kelima korban hilang tersebut terdiri atas satu perempuan dan empat lainnya laki-laki dewasa.