Amsterdam (ANTARA) - Regulator obat Eropa pada Jumat mengatakan komite keselamatan mereka sedang menyelidiki laporan gagal ginjal akut di sejumlah pasien COVID-19 yang diberikan remdesivir buatan Gilead Sciences.
Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) menyebutkan pada saat ini masih belum pasti apakah terdapat hubungan kausal antara obat remdesivir dengan laporan gagal ginjal akut. Komitenya akan mengkaji seluruh data yang ada untuk mengetahui hal itu.
Baca juga: Penerapan protokol kesehatan di rumah dapat mencegah munculnya klaster keluarga
Remdesivir, salah satu obat pertama yang mempersingkat waktu penyembuhan di antara pasien COVID-19 pada uji klinis, mengantongi persetujuan penggunaan darurat di sejumlah negara termasuk Eropa dan Amerika Serikat.
Kondisi gagal ginjal dapat disebabkan oleh COVID-19 dan faktor lainnya seperti diabetes, demikian pernyataan EMA.
Baca juga: RSKI Pulau Galang rawat sebanyak 195 pasien terkonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: Bertambah 10 kasus baru positif COVID-19 di Bengkalis
Sumber: Reuters
Pewarta : Asri Mayang Sari
Berita Lainnya
Jamaah harus selalu kenakan ID Card agar mudah dikenali oleh petugas jika tersesat
18 May 2024 16:19 WIB
Serangan udara sasar rumah dekat MER-C di Kota Rafah, semua relawan selamat
18 May 2024 16:05 WIB
Otorita pastikan layanan pendidikan di Ibu Kota Nusantara setara Jakarta
18 May 2024 15:58 WIB
Fitur multiview YouTube TV kini telah tersedia di ponsel dan tablet Android
18 May 2024 15:51 WIB
Koops TNI Habema bantu masyarakat pasang lampu jalan tiga distrik di Nduga
18 May 2024 15:41 WIB
Menakar mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah kuartal I
18 May 2024 15:26 WIB
WHO: Sudah 10 hari tidak ada pasokan bahan bakar di Jalur Gaza
18 May 2024 15:21 WIB
BRIN membangun dua unit kapal riset kelautan
18 May 2024 15:11 WIB