Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Sejumlah warga Pekanbaru, Riau khususnya yang tinggal di sekitar Kecamatan Rumbai Pesisir mengeluhkan keberadaan menara selular atau "Base Transceiver Station" (BTS) diduga ilegal yang dianggap dapat mengancam keselamatan dan kesehatan warga.
Keluhan sejumlah warga ini, sebelumnya sempat disampaikan langsung ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru pada Selasa (10/1).
Sekelompok masyarakat ini berharap wakil rakyat mereka dapat mendesak pemerintah setempat untuk segera membongkar menara tersebut.
"Ada beberapa menara yang tegak di Kecamatan Rumbai Pesisir. Menara ini persis berada di sekitaran padat
rumah penduduk. Bayangkan, kalau ada petir terus menara tersebut tumbang mengenai rumah," kata seorang warga yang mendatangi DPRD Pekanbaru, Zulkifli (48).
Zulkifli yang datang bersama belasan warga tetangganya itu juga merasa kkawatir, kesehatan mereka terancam akibat keberadaan menara selular yang diindikasi tidak memiliki izin resmi alias ilegal itu.
"Biasanya kan' kalau menara-menara besar itu dibangun jauh dari rumah-rumah penduduk, ini malah tidak. Kami
juga khawatir, keberadaannya justru mengancam kesehatan kami, karena isunya seperti itu," ujarnya.
Sekretaris Komisi I DPRD Pekanbaru Kamaruzaman yang sebelumnya sempat menyambut kedatangan belasan
warga tersebut kemudian memberikan jalan keluar.
Selain itu, beberapa wakil rakyat lainnya juga dengan tegas berjanji untuk segera memanggil Pemerintah Kota
Pekanbaru guna membahas hal yang menjadi keluhan warga tersebut.
"Kami akan mendesak Pemkot Pekanbaru, kalau benar apa yang di sampaikan warga. Namun sebelumnya kami
akan melakukan pengecekan terlebih dahulu kelapangan," kada Kamaruzaman.
Pemerintah Kota Pekanbaru sebelumnya juga telah sempat berencana menertibkan menara operator seluler yang
menjamur di berbagai penjuru kota.
Setidaknya ada sekitar 200 lebih tower milik 10 perusahaan operator seluler yang ada di 'Kotya Bertuah' yang
katanya akan terkena penertiban tersebut. Namun hingga sekarang hal tersebut tak kunjung terealisasi.