Kim Jong Un minta para pejabat negaranya antisipasi COVID-19 dan topan

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Korea

Kim Jong Un minta para pejabat negaranya antisipasi COVID-19 dan topan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengadakan pertemuan darurat yang dihadiri oleh Politbiro Komite Sentral WPK, dalam foto tak bertanggal ini yang dirilis pada 25 Juli 2020 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) di Pyongyang. (ANTARA/KCNA via REUTERS/pri.)

Seoul (ANTARA) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meminta para pejabat negaranya mengantisipasi virus corona dan topan, seperti dilaporkan Kantor Berita KCNA di Twitter, Rabu.

Pertemuan yang lebih besar dari politbiro Partai Buruh berlangsung di tengah pandemi, yang memberikan tekanan ekstra terhadap ekonomi Korut yang hancur akibat penutupan perbatasan dan bencana banjir baru-baru ini.

Baca juga: KCNA sebut Korea Utara tak berminat untuk duduk bersama Amerika Serikat

Pertemuan itu menaksir "sejumlah kelemahan dalam tugas darurat penanganan epidemi dalam memeriksa masuknya virus ganas itu," kata KCNA dalam pernyataan.

Korut tidak melaporkan kasus terkonfirmasi COVID-19 satu pun, namun pada Juli Kim mengatakan bahwa virus tersebut "bisa dikatakan telah masuk" ke negaranya.

Otoritas memberlakukan karantina wilayah setelah seorang pria dilaporkan mengalami gejala COVID-19. Namun, hasil tes COVID-19 selanjutnya pada pria itu tidak meyakinkan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kim pada Agustus ini mencabut lockdown selama tiga pekan di Kota Kaesong setelah kasus dugaan COVID-19 terjadi di wilayah tersebut.

Pertemuan politbiro juga membahas langkah-langkah darurat negara untuk mengantisipasi kegagalan panen dan para korban akibat Topan Bavi, yang diprediksikan menghantam negara tersebut dalam beberapa hari ke depan, lapor KCNA.

Hujan lebat dan banjir menambah kekhawatiran soal pasokan makanan di negara yang terisolasi tersebut.

Partai berkuasa Korut itu mengatakan pihaknya akan menggelar kongres tahun depan untuk menetapkan sebuah rencana baru setelah pertemuan partai mencatat bahwa peningkatan ekonomi nasional dan standar hidup tertunda parah.

Baca juga: Korea Utara dukung keputusan China terapkan UU keamanan nasional di Hong Kong

Baca juga: Siapa yang mungkin gantikan Kim Jong Un?


Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari