Sumatera Jungle Run di Riau dilanjutkan di tengah peningkatan kasus COVID-19

id Riau, Sumatera Jungle Run,covid riau,lari,berita riau antara,berita riau terbaru

Sumatera Jungle Run di Riau dilanjutkan di tengah peningkatan kasus COVID-19

Peluncuran ulang Sumatera Jungle Run di Kota Pekanbaru, Sabtu (23/8/2020). (ANTARA/Anggi Romadhoni)

Pekanbaru (ANTARA) - Panitia lomba lari lintas alam Sumatera Jungle Run(SJR) di Provinsi Riau memutuskan untuk kembali melanjutkan pelaksanaan lomba lari lintas alam tersebut dengan melakukan peluncuran ulang atau relaunching meski di tengah kondisi peningkatan kasus COVID-19.

Peluncuran ulang SJRberlangsungdi Kota Pekanbaru, Minggu, yang turut dihadiri oleh Kapolda Riau Inspektur Jenderal Polisi Agung Setya Imam Effendidan Sekretaris Daerah Riau Yan PranaJaya.

"Kita nyatakan Sumatera Jungle Run kembali digelar tanggal 26 dan 27 September 2020 mendatang," kata Agung.

SJR sendiri sejatinya digelar pada 11 April 2020 lalu di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Kabupaten Siak, atau satu jam perjalanan darat dari Kota Pekanbaru. Kala itu panitia mencatat 1.000-an peserta baik lokal maupun mancanegara telah mendaftarkan diri.

Namun, panitia penyelenggara akhirnya sepakat untuk menunda kegiatan itu sehari setelah Gubernur Riau menetapkan status Siaga Darurat Non-bencana Alam akibat wabah COVID-19.

Baca juga: Lomba Sumatera Jungle Run ditunda akibat wabah COVID-19, begini cara Refund peserta

Empat bulan berselang, kegiatan itu kembali diputuskan untuk digelar setelah panitia penyelenggara melakukan kajian panjang bersama pemerintah setempat. Kapolda Riau mengatakan terdapat beberapa perubahan format perlombaan lari lintas alam di salah satu kantong gajah sumatra tersebut.

"Yang paling mendasar adalah kegiatan ini kita selenggarakan dua hari. Dengan begitu bisa menghindari kerumunan. Kemudian kita juga menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Setiap peserta sebelum berlomba akan menjalani rapid tes terlebih dahulu," ujarnya.

Race Director SJR Amelia Septiana merincikan pada 25 September dikhususkan bagi peserta lomba kategori 5 kilometer (K) dan 10 K. Jumlahnya juga dibatasi dengan maksimal peserta perhari 350 orang. Sementara, hari selanjutnya kategori 21 K dengan jumlah peserta yang sama.

Baca juga: Ikut-ikutan tekan Karhutla, Polda Riau luncurkan "Sumatera Jungle Run"

Hingga kini, ia mengatakan jumlah peserta yang terdaftar mencapai 800-an orang. Angka itu menciut 20 persen dari pendaftaran pertama karena melakukan refund atau pengembalian uang.

"Namun kita optimis jumlahnya akan meningkat termasuk kemungkinan peserta dari luar negeri. Tadi panitia confirm ada enam negara yang tertarik untuk mendaftar ulang," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Riau Yan Prana Jaya mengatakan bahwa sebagai tuan rumah, pemerintah Provinsi Riau mendukung kegiatan itu meski ia mengakui adanya peningkatan kasus VirusCorona. Yan beralasan jika peningkatan kasus terkonfirmasi COVID-19 adalah dampak dari tes usap yang gencar dilaksanakan gugus tugas dalam beberapa waktu terakhir.

Dia juga yakin jika kasus COVID-19 di Riau akan terus melandai beberapa waktu mendatang seiring strategi pemerintah setempat dalam melaksanakan gerakan lima juta masker untuk dibagikan ke masyarakat.

"Selain itu, makna new normal bukan berarti kita berdiam diri. Justru berolahraga merupakan salah satu upaya untuk menjaga imunitas tubuh agar tetap sehat. Dengan maraton ini salah satunya," kata Yan.

Yan juga mengatakan jika dari sisi ekonomi, SJR juga akan membawa dampak positif. Usaha perhotelan akan menggeliat, begitu juga dengan usaha pendukung lainnya seperti kuliner, oleh-oleh dan lainnya.

"Namun satu yang utama, protokol kesehatan tetap harus dikedepankan. Makanya kita Pemprov Riau akan memberikan dukungan dengan menyiapkan rapid tes dan swab gratis kepada seluruh peserta," paparnya.

Baca juga: Dinkes Riau minta panitia "Sumatera Jungle Run" antisipasi penularan COVID-19

Baca juga: Pelari 10 negara mendaftar, Sumatera Jungle Run tetap lanjut saat merebaknya wabah corona