Pekanbaru (ANTARA) - Panitia lomba lari lintas alam Sumatera Jungle Run (SJR) di Provinsi Riau memutuskan untuk menunda pelaksanaan karena untuk mencegah penyebaran penyakit akibat virus corona atau COVID-19.
“Kami sudah rilis (penundaan) di media sosial @sumaterajunglerun,” kata Race Director Sumatera Jungle Run (SJR), dr Wan Novriza ketika dikonfirmasi di Pekanbaru, Selasa.
Pengumuman penundaan SJR disampaikan panitia pada Selasa siang melalui akun instagram Sumatera Jungle Run. Disebutkan bahwa keputusan penundaan berkaitan dengan perkembangan wabah COVID-19 yang dinyatakan WHO sebagai pandemi dan telah dinyatakan oleh pemerintah Indonesia sebagai bencana nasional.
Panitia menyatakan lomba SJR akan digelar hingga pemerintah kelak mencabut status bencana nasional dan situasi telah terkendali. Panitia menyatakan akan mengumumkan tanggal pelaksanaan lomba secepatnya.
Panitia memberi kesempatan untuk peserta yang sudah membayar biaya pendaftaran untuk menarik uang kembali (refund). Permohonan refund bisa dilakukan dengan menulis email ke cs@sumaterajunglerun.com maksimal pada 23 Maret 2020.
Proses pengembalian uang dilakukan bertahap maksimal hingga 6 April 2020.
Gubernur Riau, Syamsuar, sehari sebelumnya menyatakan sudah menetapkan status siaga darurat nonbencana alam terkait wabah virus corona yang akan berlangsung selama satu bulan ke depan.
Syamsuar juga memerintahkan kepala daerah dan semua pihak untuk tidak melakukan kegiatan yang mengumpulkan orang, dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk hidup bersih dan langkah pencegahan lainnya.
"Kami juga sudah minta kegiatan keramaian dalam bentuk apa saja kalau bisa sekarang ini dihindarkan," kata Syamsuar seusai rapat penetapan status siaga darurat virus corona, Senin (16/3).
Lomba lari lintas alam Sumatera Jungle Run (SJR) akan diselenggarakan pada 11 April 2020di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim di Kabupaten Siak, Riau. SJR melombakan tiga kategori berdasarkan jarak tempuh, yakni lari lima kilometer (5K), 10K dan 21K.
Berdasarkan informasi dari panitia, hingga awal Maret ini sudah sekitar 1.000 orang yang mendaftar, termasuk pelari dari luar negeri. Panitia mendata sudah ada puluhan pelari dari 10 negara yang melakukan registrasi. Peserta paling banyak dari Malaysia yakni 15 orang, kemudian dari Jepang lima orang.
Kemudian ada peserta dari Kenya (3), Amerika Serikat (3), Prancis (2), Inggris (1), Jerman (1), Brunai Darussalam (1), Kolombia (1), Singapura (1) dan Korea Selatan (1).
Baca juga: Pelari 10 negara mendaftar, Sumatera Jungle Run tetap lanjut saat merebaknya wabah corona
Baca juga: Dinkes Riau minta panitia "Sumatera Jungle Run" antisipasi penularan COVID-19
Berita Lainnya
Enam daerah PSBB di Riau dapat bantuan logistik kesehatan Rp20 miliar, begini penjelasannya
21 May 2020 12:57 WIB
WHO janjikan tinjauan terhadap penanganan pandemi virus COVID-19
19 May 2020 8:50 WIB
Kasus COVID-19 Riau diprediksi melonjak Juni dampak mudik Lebaran, begini penjelasannya
19 May 2020 8:44 WIB
Positif COVID-19 di Riau bertambah 99 kasus, 60 pasien sudah sembuh
17 May 2020 17:41 WIB
PSBB lima daerah di Riau mulai berlaku 15 Mei sampai 28 Mei, begini penjelasannya
15 May 2020 9:30 WIB
11 pasien positif COVID-19 Riau sembuh dan boleh pulang, begini penjelasannya
10 May 2020 20:18 WIB
Riau miliki 10 klaster penularan COVID-19, begini penjelasannya
07 May 2020 18:06 WIB
Kasus positif COVID-19 Riau bertambah tiga, satu meninggal
02 May 2020 17:59 WIB