Enam daerah PSBB di Riau dapat bantuan logistik kesehatan Rp20 miliar, begini penjelasannya
Pekanbaru (ANTARA) - Pemprov Riau menyalurkan bantuan logistik kesehatan senilai Rp20 miliar untuk enam daerah yang melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran pandemi COVID-19.
“Bantuan ini dimaksudkan untuk mendukung PSBB yang dilaksanakan oleh enam kabupaten kota dengan harapan akan terlihat penurunan kasus COVID-19,” kata Gubernur Riau Syamsuar dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Kamis.
Sebanyak enam daerah yang kini melaksanakan PSBB di Riau, antara lain Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, dan Kabuparen Kampar. Bantuan logistik kesehatan itu sudah dimulai disalurkan sejak 20 Mei lalu.
Bantuan tersebut terdiri atas alat tes cepat, alat pelindung diri (APD), masker, multivitamin, dan makanan tambahan.
Pemprov Riau juga telah menyalurkan dana bantuan keuangan (bankeu) untuk desa dan kecamatan, termasuk bantuan lainnya untuk penanganan kasus COVID-19 di semua kabupaten dan kota, khususnya di enam daerah yang tengah melaksanakan PSBB.
“Selanjutnya akan dilakukan 'rapid test' (tes cepat) secara masif terhadap orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan atau ODP dan PDP, sehingga diketahui penularan yang ada di kabupaten dan kota,” ujarnya.
Ia meminta pengawasan dilakukan dari tingkat aparat desa dengan mencatat semua orang yang datang, sedangkan mereka yang ODP segera dilakukan isolasi mandiri dan tes cepat sebagai upaya penanganan.
"Saya mengingatkan agar semua orang yang datang harus dijadikan ODP sehingga mudah dipantau, lakukan isolasi mandiri dan lakukan 'rapid test' agar cepat diketahui dan dilakukan penanganan" katanya.
Ia mengimbau masyarakat terus melaksanakan protokol kesehatan, antara lain menggunakan masker, jaga jarak, dan hindari kerumunan.
“Karena kita sebentar lagi akan Lebaran, saya mengharapkan agar kita semua Shalat Id di rumah saja, beribadah bersama keluarga. Mari kita bersabar dan berlebaran di rumah saja bersama keluarga,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir menambahkan bantuan akan didistribusikan untuk 12 kabupaten kota di Riau, namun didahulukan enam kabupaten yang melaksanakan PSBB, sedangkan untuk enam kabupaten lainnya setelah Idul Fitri 1441 Hijriah.
"Jadi semua kabupaten kota akan mendapatkan bantuan yang sama, namun hari ini enam dulu yang kita kirim, sedangkan enam kabupaten lain akan kita kirim setelah Lebaran nanti,” katanya.
Berdasarkan data Dinkes Riau, hingga Kamis siang jumlah kasus positif COVID-19 tercatat 107 kasus dengan rincian 38 orang masih dirawat, 63 sudah sehat dan pulang, serta enam orang meninggal dunia.
Jumlah PDP yang masih dirawat 142 orang dan yang telah meninggal 134 orang, sedangkan jumlah ODP yang dalam proses pemantauan 6.196 orang.
Baca juga: 3.150 karyawan di Riau kena PHK dan dirumahkan, dan dapat sembako dari Pemda
Baca juga: Kampar hanya kebagian Rp6,2 miliar atasi COVID-19, DPRD Riau sebut Pemprov tak adil
Baca juga: Hadapi kesulitan dampak Covid-19, Kapolda Riau ajak masyarakat galakkan pertanian
“Bantuan ini dimaksudkan untuk mendukung PSBB yang dilaksanakan oleh enam kabupaten kota dengan harapan akan terlihat penurunan kasus COVID-19,” kata Gubernur Riau Syamsuar dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Kamis.
Sebanyak enam daerah yang kini melaksanakan PSBB di Riau, antara lain Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, dan Kabuparen Kampar. Bantuan logistik kesehatan itu sudah dimulai disalurkan sejak 20 Mei lalu.
Bantuan tersebut terdiri atas alat tes cepat, alat pelindung diri (APD), masker, multivitamin, dan makanan tambahan.
Pemprov Riau juga telah menyalurkan dana bantuan keuangan (bankeu) untuk desa dan kecamatan, termasuk bantuan lainnya untuk penanganan kasus COVID-19 di semua kabupaten dan kota, khususnya di enam daerah yang tengah melaksanakan PSBB.
“Selanjutnya akan dilakukan 'rapid test' (tes cepat) secara masif terhadap orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan atau ODP dan PDP, sehingga diketahui penularan yang ada di kabupaten dan kota,” ujarnya.
Ia meminta pengawasan dilakukan dari tingkat aparat desa dengan mencatat semua orang yang datang, sedangkan mereka yang ODP segera dilakukan isolasi mandiri dan tes cepat sebagai upaya penanganan.
"Saya mengingatkan agar semua orang yang datang harus dijadikan ODP sehingga mudah dipantau, lakukan isolasi mandiri dan lakukan 'rapid test' agar cepat diketahui dan dilakukan penanganan" katanya.
Ia mengimbau masyarakat terus melaksanakan protokol kesehatan, antara lain menggunakan masker, jaga jarak, dan hindari kerumunan.
“Karena kita sebentar lagi akan Lebaran, saya mengharapkan agar kita semua Shalat Id di rumah saja, beribadah bersama keluarga. Mari kita bersabar dan berlebaran di rumah saja bersama keluarga,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir menambahkan bantuan akan didistribusikan untuk 12 kabupaten kota di Riau, namun didahulukan enam kabupaten yang melaksanakan PSBB, sedangkan untuk enam kabupaten lainnya setelah Idul Fitri 1441 Hijriah.
"Jadi semua kabupaten kota akan mendapatkan bantuan yang sama, namun hari ini enam dulu yang kita kirim, sedangkan enam kabupaten lain akan kita kirim setelah Lebaran nanti,” katanya.
Berdasarkan data Dinkes Riau, hingga Kamis siang jumlah kasus positif COVID-19 tercatat 107 kasus dengan rincian 38 orang masih dirawat, 63 sudah sehat dan pulang, serta enam orang meninggal dunia.
Jumlah PDP yang masih dirawat 142 orang dan yang telah meninggal 134 orang, sedangkan jumlah ODP yang dalam proses pemantauan 6.196 orang.
Baca juga: 3.150 karyawan di Riau kena PHK dan dirumahkan, dan dapat sembako dari Pemda
Baca juga: Kampar hanya kebagian Rp6,2 miliar atasi COVID-19, DPRD Riau sebut Pemprov tak adil
Baca juga: Hadapi kesulitan dampak Covid-19, Kapolda Riau ajak masyarakat galakkan pertanian