Puluhan TKI Ilegal Diamankan

id puluhan tki, ilegal diamankan

Puluhan TKI Ilegal Diamankan

Dumai, (ANTARARIAU News) - Pimpinan operasi gabungan bersama Kepolisian Resor Dumai, Kasubdit Pencegahan TKI Ilegal Direktorat Pengamanan BNP2TKI Kombes Pol Yunarlim Munir menyatakan pihaknya berhasil menjaring dan mengamankan 87 orang TKI non prosedural di atas kapal Indomal, Sabtu (24/12).

Diduga puluhan WNI ini ingin bekerja secara ilegal di Negeri Jiran Malaysia tanpa melalui perusahaan jasa TKI resmi.

"Mereka dibekuk petugas saat sedang menunggu keberangkatan kapal di Dermaga Pelabuhan Penumpang Internasional, Pelindo Dumai, Riau," ucapnya.

Dalam operasi tersebut turut diamankan juga 5 orang tekong (Calo) yang mendampingi para TKI ilegal tersebut.

"Mereka kita amankan karena selain tidak memiliki alasan tepat melakukan perjalanan ke luar negeri, juga karena tidak memiliki kelengkapan dokumen resmi," katanya kepada wartawan di kota Dumai.

Pengamanan puluhan TKI ini digelar berkaitan pelaksanaan Operasi Pencegahan dan Penempatan TKI Non Procedural di wilayah hukum Polres Dumai, sehubungan perayaan Natal dan Tahun Baru 2012 Masehi. Bertujuan mencegah TKI tanpa dokumen dan tanpa ketrampilan memadai.

Ia menjelaskan, setelah dilakukan pemeriksaan satu persatu penumpang di atas kapal, bagi yang tidak memiliki dokumen resmi lengkap lantas diturunkan dan dibawa ke markas kepolisian setempat. Petugas kepolisian dipimpin langsung Kabag Ops Kompol Hardian.

Selanjutnya para calon penyumbang devisa terbesar negara ini diberikan penyuluhan dan kemudian akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing dengan menggunakan transportasi darat.

Mereka terdiri dari 25 perempuan dan 62 laki-laki rata-rata berusia 17 tahun keatas. Para TKI ini berasal dari berbagai daerah di luar Dumai, misalnya Pulau Jawa, Kota Padang, Kerinci dan Jambi di Riau serta Sumatera Utara.

"Setelah diberikan pembinaan dan pengarahan, selanjutnya mereka akan di pulangkan ke kampung halaman masing masing," sebut Kompol Hardian.

Sejumlah calon penumpang yang gagal berangkat ini mengakui tidak untuk urusan mencari pekerjaan di negeri Jiran, Mereka ada yang beralasan memenuhi undangan dari keluarga yang kini berada di Malaysia. Sedangkan yang lainnya hanya untuk menemui karib keluarga disana.