Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta pelaksanaan program penurunan kasus stunting--gangguan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis-- difokuskan di 10 provinsi dengan jumlah kasus stunting tertinggi.
"Kita fokus saja menurunkan angka stunting di 10 provinsi yang memiliki prevalensi stunting tertinggi," katanya di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, saat membuka rapat terbatas mengenai percepatan penurunan stunting yang dihadiri oleh menteri-menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.
Baca juga: Walikota Dumai : Ikan Penting Untuk cegah Stunting
Sepuluh provinsi dengan kasus stunting tinggi yang dimaksud Presiden meliputi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
Presiden meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan gubernur di provinsi-provinsi tersebut fokus mengurangi angka kasus stunting.
"Untuk itu saya juga ingin minta para gubernur, nanti Mendagri juga bisa menyampaikan gubernur, bupati, wali kota, sampai ke kepala desa terutama agar 10 provinsi tersebut agar betul-betul fokus dan konsentrasi untuk penurunan stunting," kata Presiden.
Presiden mengatakan bahwa angka kasus stunting yang mencapai 37 persen pada 2013 sudah turun menjadi 27,6 persen pada 2019.
"Ini ada penurunan cukup lumayan tapi saya kira ini tidak cukup. Kita harus menurunkan lebih cepat lagi dan target kita, seperti yang saya sampaikan ke Menteri Kesehatan, di 2024 kita harus bisa turun menjadi 14 persen," katanya.
Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan tinggi anak-anak seusianya. Gangguan ini dapat terjadi akibat kekurangan gizi pada masa 1.000 hari pertama kehidupan.
Organisasi Kesehatan Dunia menempatkan Indonesia di posisi ketiga dalam daftar negara dengan prevalensi stunting tertinggi di Asia pada 2017 dengan angka kasus stunting mencapai 36,4 persen.
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan jumlah balita yang mengalami stunting turun menjadi sekitar tujuh juta atau 30,8 persen dari 37,2 persen pada 2013. Angka kasus stunting turun lagi menjadi 27,6 persen pada 2019.
Baca juga: Bengkalis ditetapkan sebagai lokus stunting
Baca juga: Wah, Ancaman hilangnya generasi selama pandemi
Pewarta : Desca Lidya Natalia
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB