Dumai (ANTARA) - Walikota Dumai Zulkifli AS menilai pentingnya gemar makan ikan karena bisa mencegah stunting atau proses gagal tumbuh seorang anak balita akibat kekurangan gizi kronis.
"Gerakan untuk mengurangi angka stunting tidak bisa hanya dilakukan pemerintah, tapi perlu dukungan dan komitmen seluruh unsur dan lapisan masyarakat," kata Walikota Zulkifli AS dirilis Diskominfo Dumai, Rabu.
Pemkot Dumai mengajak orangtua dan masyarakat untuk menjaga anak, keluarga dan kerabat agar terhindar dari stuntingdengan cara membudayakan gerakan masyarakat makan ikan.
Sementara, Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kota Dumai Haslinar dalam pengantar saat kegiatan sosialisasi Gemar Ikan menjelaskan bahwa permasalahan stunting memang tidak bisa disepelekan oleh masyarakat karena berdampak besar terhadap sumber daya manusia.
Stunting juga memberikan implikasi buruk terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia, khususnya di Kota Dumai.
"Sosialisasi gemar makan ikan bertujuan agar meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perlunya pemenuhan gizi sejak dini," kata Haslinar.
Baca juga: Cegah stunting, Dinkes Inhil luncurkan program Durasi Penting untuk calon pengantin
Info tambahan, periode Januari hingga Desember 2019 angka stunting Dumai terendah di Provinsi Riau, dengan jumlah kurang dari 1 persen atau 290 orang anak dari total jumlah penduduk se Kota Dumai.
Data Dinas Kesehatan Dumai Tahun 2019 terdapat 78 kasus stunting, yaitu 25 kasus di Kecamatan Bukit Kapur, Kecamatan Sungai Sembilan 23, Kecamatan Dumai Barat 21, Kecamatan Dumai Selatan 9 dan Kecamatan Dumai Timur 1 kasus.
Sehingga diharap seluruh instansi terkait di lingkungan Pemerintah Kota Dumai untuk lebih serius mengatasi masalah stunting dan melakukan pencegahan sejak awal karena menyangkut masa depan anak-anak.
Baca juga: Terdapat 16.275 penderita stunting di Riau