Jakarta (ANTARA) - Ekonom Universitas Indonesia (UI) Dr Rizal E. Halim menyatakan pernyataan Country Director Bank Dunia Indonesia Satu Kahkonen terkait prediksi pulihnya ekonomi Indonesia pada Agustus 2020 relatif sulit terwujud.
"Hal ini mengingat penyebaran COVID-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda tanda menuju titik kulminasi (titik tertinggi) kemudian turun secara perlahan," kata Rizal menanggapi pernyataan Kahkonen tersebut, Sabtu.
Baca juga: Bank Dunia sebut ekonomi Indonesia akan mulai pulih pada Agustus 2020
Ia mengatakan pemerintah sendiri memprediksi puncak penyebaran COVID-19 pada gelombang pertama ini pada Agustus-September 2020.
"Jika ini benar maka pada Oktober-Desember 2020 adalah menurunnya kurva penyebaran hingga titik tertentu," katanya.
Sepanjang periode itu, lanjut Rizal ekonomi sulit serta merta pulih tetapi kemungkinan terbesarnya adalah perbaikan tatanan ekonomi secara perlahan (efek transisi). Namun demikian Pemerintah juga perlu berhati-hati potensi munculnya gelombang kedua (second wave COVID-19).
Terlebih lagi ketika tingkat kedisiplinan masyarakat rendah. Jika disimulasikan dengan asumsi tanpa gelombang kedua, pemulihan ekonomi Indonesia paling cepat bisa dirasakan pada 2021.
Namun jika terjadi gelombang kedua penyebaran COVID-19, pemulihan ekonomi paling cepat bisa dirasakan pada akhir 2021 atau bahkan awal 2022. Prediksi ini relatif realistis namun tetap dalam koridor rezim optimistik.
Sebelumnya Country Director Bank Dunia Indonesia Satu Kahkonen menyebutkan ekonomi Indonesia akan mulai terbuka dan kembali pulih dari tekanan dampak pandemi COVID-19 pada Agustus tahun ini.
“Ekonomi Indonesia akan kembali terbuka penuh pada Agustus (tahun ini),” katanya.
Satu menyatakan perkiraan mulai pulihnya ekonomi Indonesia pada Agustus menjadi salah satu dari tiga asumsi Bank Dunia dalam memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini.
Satu menuturkan pihaknya memprediksi ekonomi Indonesia secara keseluruhan untuk tahun ini tidak akan tumbuh atau nol persen.
Hal tersebut selaras dengan proyeksi Bank Dunia terhadap perekonomian global yang akan mengalami kontraksi hingga 5,2 persen pada 2020 sehingga mencerminkan resesi terparah sejak perang dunia kedua.
Baca juga: Bank Dunia sarankan Indonesia untuk lakukan tiga reformasi untuk pulihkan ekonomi
Baca juga: Dirjen Pajak ungkap tiga dampak besar pandemi COVID-19 terhadap ekonomi Indonesia
Pewarta: Feru Lantara
Berita Lainnya
Lemkapi minta seluruh kapolda bantu Kementan untuk capai swasembada pangan
27 April 2024 16:32 WIB
Nicholas Saputra mengaku belajar banyak dari serial "Secret Ingredient"
27 April 2024 16:03 WIB
LPAI serukan pemerintah blokir gim daring yang mengandung unsur kekerasan
27 April 2024 15:50 WIB
Ganda putri Lanny/Ribka gandakan keunggulan Indonesia atas Hong Kong
27 April 2024 15:40 WIB
Oppo A60 hadir dengan Snapdragon 680 dan kamera utama 50 MP
27 April 2024 15:33 WIB
Tim SAR perluas pencarian penumpang yang jatuh dari KMP Reinna
27 April 2024 15:27 WIB
Anies Baswedan hormati langkah PKB dan NasDem gabung koalisi Prabowo-Gibran
27 April 2024 15:14 WIB
Houthi akui anggotanya serang kapal tanker Inggris dan tembak jatuh drone AS
27 April 2024 15:07 WIB