Jakarta (ANTARA) - China pada Selasa berhasil menempatkan satelit terakhir di orbit untuk jaringan navigasi Beidou, saingan jaringan GPS milik Amerika Serikat.
Misi China itu tadinya direncanakan dijalankan pada 16 Juni, namun dibatalkan pada saat-saat terakhir karena masalah teknis.
Masalah teknis ditemukan selama uji coba sebelum peluncuran roket pembawa muatan tersebut, Long March-3B.
Satelit Beidou-3 merupakan satelit ke-35 dan terakhir pada sistem navigasi China.
Proyek yang diperkirakan bernilai 10 miliar dolar AS (sekitar Rp142,3 triliun) itu ditujukan sebagai pesaing Beijing terhadap Global Positioning System (GPS) milik AS.
Baca juga: Roket meledak di landasan peluncuran, Iran gagal luncurkan satelit ke orbit
Baca juga: Pagi ini, Satelit Nusantara Satu diluncurkan bersama misi pendaratan Bulan Israel
Sumber: Reuters
Penerjemah: Tia Mutiasari
Berita Lainnya
Erick Thohir ajak masyarakat doakan Garuda Muda lolos ke Olimpiade Paris
02 May 2024 17:02 WIB
Warga Malaysia ini masuk Indonesia secara ilegal, ini yang dilakukan Kemenkumham Riau
02 May 2024 16:58 WIB
BMKG sebut gelombang panas Asia tidak terdampak di Indonesia
02 May 2024 16:45 WIB
Mendag Zulkifli Hasan minta importir percepat suplai untuk tekan harga gula
02 May 2024 16:40 WIB
BPS catat inflasi pada Lebaran 2024 lebih rendah dari tahun-tahun lalu
02 May 2024 16:30 WIB
Program Kartu Prakerja raih penghargaan Wenhui Awards dari UNESCO
02 May 2024 16:15 WIB
Puan Maharani ajak dukung kemajuan ekosistem pendidikan pada Hardiknas 2024
02 May 2024 15:54 WIB
ADB dorong pemerintah di Asia dan Pasifik dukung kesejahteraan penduduk lanjut usia
02 May 2024 15:32 WIB