Menteri BUMN Erick Thohir rombak jajaran direksi dan komisaris Wijaya Karya

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Erick Thohir

Menteri BUMN Erick Thohir rombak jajaran direksi dan komisaris Wijaya Karya

Menteri BUMN Erick Thohir. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj)

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengubah jajaran Dewan Komisaris dan Direksi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019.

Manajemen WIKA dalam keterangannya di Jakarta, Senin, menyampaikan bahwa Agung Budi Waskito ditunjuk sebagai Direktur Utama menggantikan Tumiyana.

Baca juga: Erick Thohir sampaikan kesiapan BUMN terapkan protokol normal baru, begini pola kerjanya

Selain itu RUPST juga mengangkat Ade Wahyu sebagai Direktur Keuangan, Rudy Hartono (Direktur Quality, Health, Safety and Environment ), Mursyid (Direktur Human Capital dan Pengembangan), Hananto Aji (Direktur Operasi I ), Harum Akhmad Zuhdi (Direktur Operasi II), dan Sugeng Rochadi (Direktur Operasi III).

Selain jajaran direksi, RUPST menunjuk Jarot Widyoko sebagai Komisaris Utama. Komisaris diduduki oleh Edy Sudarmanto, Firdaus Ali, dan Satya Bhakti Parikesit.

Sementara Komisaris Independen dijabat oleh Adityawarman, Harris Arthur Hedar, dan Suryo Hapsoro Tri Utomo.

Dipaparkan, agenda RUPST juga menetapkan penggunaan 20 persen laba bersih tahun buku 2019 atau sebesar Rp457 miliar sebagai dividen, setara Rp50,955 per lembar saham. Sisa laba bersih ditetapkan sebagai cadangan lainnya.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan pihaknya memastikan keberlangsungan bisnis perseroan di tengah tantangan penyebaran COVID-19.

Hingga April 2020, disampaikan, WIKA telah mencatatkan kontrak baru sebesar Rp2,83 triliun yang sebagian besarnya disumbangkan oleh sektor industri dan disusul dengan infrastruktur dan bangunan, properti, dan didukung pula oleh sektor energi dan kawasan industri.

Sementara itu dari segi kepemilikan, mayoritas dari kontrak baru itu berasal dari swasta, disusul dengan pemerintah dan sebagian lagi merupakan buah dari sinergi BUMN.

"Dengan kontrak baru tersebut, WIKA kini telah memiliki kontrak sebesar Rp80,68 triliun. Ini menjadi tanggung jawab kita untuk bisa menjawab kepercayaan yang diberikan oleh publik dengan strategi yang tepat," papar Mahendra.

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir sebut penanganan COVID-19 dengan pendekatan 3T

Baca juga: Erick Thohir katakan, pegawai BUMN masuk 25 Mei ada salah persepsi


Pewarta: Zubi Mahrofi