Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan nilai ekspor Provinsi Riau periode Januari-April 2020 mencapai 4,15 miliar dolar AS, naik 7,88 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai 3,85 miliar dolar AS.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Misfaruddin dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Rabu, mengatakan kenaikan pada periode Januari-April disebabkan oleh naiknya ekspor non minyak dan gas (migas) sebesar 11,87 persen.
“Meskipun ekspor migas turun sebesar 53,12 persen,” katanya.
Menurut dia, penurunan ekspor migas Riau disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 100 persen. Namun, ekspor industri pengolahan hasil minyak naik sebesar 5,10 persen.
Ia mengatakan nilai ekspor Riau terakhir terdata pada bulan April 2020, mencapai 921 juta dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 12,50 persen dibanding ekspor bulan Maret 2020 sebesar 1,05 miliar dolar AS.
Penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 12,78 persen, meskipun ekspor migas mengalami kenaikan sebesar 1,93 persen.
Ekspor nonmigas dari 1,03 miliar dolar AS pada bulan Maret 2020 turun menjadi 899,95 juta dolar AS pada bulan April 2020. Sedangkan ekspor migas dari 20,66 juta dolar AS pada bulan Maret 2020 naik menjadi 21,06 juta dolar AS pada April 2020.
Dari 10 golongan barang ekspor nonmigas terbesar bulan April 2020 dibanding Maret 2020, penurunan terbesar terjadi pada produk turunan kelapa sawit yang digolongkan sebagai komoditi lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 95,99 juta dolar AS. Penurunan ekspor juga terjadi pada golongan barang kertas dan karton sebesar 19,04 juta dolar AS, berbagai produk kimia 6,55 juta dolar AS, dan bubur kayu (Pulp) 5,0 juta dolar AS.
"Kenaikan hanya terjadi pada berbagai makanan olahan yaitu sebesar 2,48 juta dolar AS,” katanya.
Dari 10 negara terbesar tujuan ekspor non migas bulan April 2020 dibanding bulan Maret 2020, sebanyak lima negara mengalami penurunan dan lima negara mengalami kenaikan. Penurunan terbesar terjadi pada ekspor ke negara Bangladesh sebesar 48,48 juta dolar AS, Malaysia 23,82 juta dolar AS, dan Singapura 10,41 juta dolar AS.
Kenaikan ekspor terbesar terjadi keAmerika Serikat 27,23 juta dolar AS, Pakistan 14,26 juta dolar AS, dan Spanyol 11,32 juta dolar AS.
Baca juga: Presiden Joko Widodo ingin pertumbuhan ekonomi kuartal selanjutnya jangan sampai minus
Baca juga: Riau alami inflasi 0,54 persen pada Mei. Begini penyebabnya
Baca juga: Dewan Pers dorong negara agar berikan insentif ekonomi untuk media terdampak COVID-19
Baca juga: Rupiah awal pekan menguat menjadi Rp14.915 per dolar AS seiring kembalinya aktivitas ekonomi