Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta berbagai program pemulihan ekonomi nasional (PEN) segera diterapkan agar pertumbuhan ekonomi pada kuartal II, III, dan IV 2002 tidak merosot lebih dalam, apalagi hingga ke level negatif (minus).
Presiden, dalam rapat terbatas melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, mengharapkan dengan berbagai program PEN, kegiatan ekonomi domestik dapat segera pulih dari tekanan pandemi virus corona baru (COVID-19) dan terakselerasi.
Baca juga: Presiden Joko Widodo tinjau kesiapan masjid Istiqlal terapkan normal baru
“Kita tahu kuartal I 2020, ekonomi kita hanya tumbuh 2,97 persen (year on year/yoy), dan kuartal II dan III dan IV kita harus mampu menahan agar laju pertumbuhan ekonomi tidak merosot lebih dalam lagi, tidak sampai minus, dan bahkan kita harapkan pelan-pelan bisa ‘rebound’,” ujar Presiden dalam rapat terbatas (ratas tersebut).
Presiden pada Rabu pagi ini, memimpin rapat terbatas “Penetapan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Perubahan Postur APBN Tahun 2020” yang diikuti Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Kabinet Indonesia Maju, Gubernur Bank Indonesia Perry Wardjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.
Beberapa PEN yang telah dirancang pemerintah antara lain pemberian subsidi bunga untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), penempatan dana pemerintah untuk bank yang terdampak restrukturisasi, pemberian keringanan kredit modal kerja.
Kemudian, penyertaan modal negara untuk BUMN, hingga investasi pemerintah untuk modal kerja.
“Saya harapkan, saya minta, saya ingin pastikan, harus segera operasional di lapangan, harus segera dilaksanakan,” ujar Presiden.
Pemerintah sudah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) mengenai Kebijakan Keuangan dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi corona virus disease 2019 ( COVID-19).
Dalam Perpu itu, pemerintah menyiapkan belanja Rp405,1 triliun untuk penanganan COVID-19, termasuk pemulihan dampak ekonomi.
Pada kuartal I 2020, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 2,97 persen secara tahunan (yoy).
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan asumsi makro yang sudah disesuaikan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 adalah 2,3 persen.
Baca juga: Presiden Jokowi catat 4 hal saat evaluasi proyek strategis selama COVID-19
Baca juga: Presiden Jokowi siapkan 4 insentif bagi petani nelayan untuk jaga pasokan pangan
Pewarta : Indra Arief Pribadi
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB