Jakarta (ANTARA) - Pembuat truk Swedia, Scania akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 5.000 karyawan secara global, yang disebabkan penurunan pendapatan imbas COVID-19.
Kepala Eksekutif Scania, Henrik Henriksson dilansir Reuters pada Senin (1/6) mengatakan bahwa akan meninjau ribuan posisi manajemen di kantor pusatnya di Swedia, kemudian meninjau kembali posisi-posisi lainnya di jaringan global mereka.
Baca juga: Volkswagen berencana tambah 2 miliar euro demi investasi kendaraan listrik China
"Penilaian kami adalah bahwa hal itu akan memakan waktu lama sebelum permintaan pasar mencapai tingkat yang sama seperti sebelum krisis. Oleh karena itu kami perlu menyesuaikan organisasi dengan situasi baru," kata Henriksson.
Ia mengatakan, peninjauan utamanya akan dilakukan pada lini industri yang terlalu "gemuk", atau terlalu banyak tenaga kerja.
Baca juga: Gugah minat beli, Mitsubishi beri tawaran menarik untuk kendaraan selama bulan Mei
Baca juga: Pasar otomotif lesu akibat COVID-19, TMC hanya jual 2,3 juta kendaraan selama Januari-Maret 2020
Pewarta : Chairul Rohman
Berita Lainnya
Mitsubishi Electric Indonesia lakukan inovasi dan solusi untuk lingkungan hijau
26 April 2024 17:02 WIB
Relawan: Partai Keadilan Sejahtera akan ikuti jejak PKB dan NasDem masuk koalisi
26 April 2024 16:29 WIB
Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional di Indonesia untuk perkuat bisnis penerbangan
26 April 2024 16:10 WIB
Mendag Zulkifli Hasan memusnahkan baja tulang tak sesuai SNI senilai Rp257 miliar
26 April 2024 15:31 WIB
Ilmuwan ungkap rotasi Bumi melambat, hari jadi lebih panjang
26 April 2024 15:16 WIB
72 tahun diplomatik, Indonesia-Kanada adakan Dialog Pertahanan Perdana di Jakarta
26 April 2024 15:05 WIB
Menlu Retno sebut satgas judi online lindungi WNI dari kejahatan transnasional
26 April 2024 14:17 WIB
Jeniffer Aniston akan buat ulang film klasik hits tahun 1980 "9 to 5"
26 April 2024 14:04 WIB