Pekanbaru akan rapid test massal antisipasi ledakan kasus COVID-19 pasca Idul Fitri
Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui tim kesehatan gugus tugas akan melakukan rapid test massal atau pemeriksaan cepat bagi warga di pemukiman zona merah COVID-19 guna mengantisipasi lonjakan gelombang kedua virus berbahaya tersebut.
"Agar kita bisa tahu lebih awal masyarakat yang rentan dan tertular sehingga bisa dilakukan tindakan dini pencegahan dan pengobatan," kata Wali Kota PekanbaruFirdaus di Pekanbaru, Rabu.
Firdaus mengatakanrapid test massal di zona-zona merah, memang sudah dimulai beberapa waktu lalu. Namun hal ini masih akan terus dilanjutkan mengingat antisipasi lonjakan kasus gelombang kedua di Pekanbaru.
"Dengan rapid test massal, tim kesehatan tidak menunggu lagi di rumah sakit tetapi jemput bola," katanya.
Firdaus mengaku kuatir usai Hari Raya Idul Fitri 1441 H, kasus positif COVID-19 di Kota Pekanbaru diprediksi bakal melonjak.
"Perkiraan ledakan pasien positif COVID-19 bakal terjadi usai lebaran ini," kata Wali Kota bermaksud tidak menakut-nakuti.
Hal ini mengingat perilaku masyarakat sepekan sebelum Idul Fitri yang beramai-ramai berbelanja di mal dan pusat perbelanjaan lainnya.
"Bahkan ada yang Salat Idul Fitri 1441 Hijriah berjemaah, dan munculnya rembesan arus balik lebaran," katanya.
Katanya, perilaku masyarakat yang beraktivitas di luar rumah banyak yang tidak menerapkan protokol kesehatan menjelang 1 Syawal, bahkan ada warga yang menerobos mudik, baik dari dalam maupun luar Provinsi Riau.
"Kami melihat bagaimana perilaku warga yang mudik. Pasti mereka akan bocor (tertular COVID-19). Oleh karenanya, kita harus waspadai, tetaplah di rumah dan terapkan physical distancing," tukasnya.
Baca juga: Era normal baru untuk penggali kuburan COVID-19 di Pekanbaru
Baca juga: Uniknya "Raye Drive Thru" di kampus Unilak saat PSBB di Pekanbaru
Baca juga: Gema takbir berkumandang di beberapa masjid kecil di Pekanbaru
"Agar kita bisa tahu lebih awal masyarakat yang rentan dan tertular sehingga bisa dilakukan tindakan dini pencegahan dan pengobatan," kata Wali Kota PekanbaruFirdaus di Pekanbaru, Rabu.
Firdaus mengatakanrapid test massal di zona-zona merah, memang sudah dimulai beberapa waktu lalu. Namun hal ini masih akan terus dilanjutkan mengingat antisipasi lonjakan kasus gelombang kedua di Pekanbaru.
"Dengan rapid test massal, tim kesehatan tidak menunggu lagi di rumah sakit tetapi jemput bola," katanya.
Firdaus mengaku kuatir usai Hari Raya Idul Fitri 1441 H, kasus positif COVID-19 di Kota Pekanbaru diprediksi bakal melonjak.
"Perkiraan ledakan pasien positif COVID-19 bakal terjadi usai lebaran ini," kata Wali Kota bermaksud tidak menakut-nakuti.
Hal ini mengingat perilaku masyarakat sepekan sebelum Idul Fitri yang beramai-ramai berbelanja di mal dan pusat perbelanjaan lainnya.
"Bahkan ada yang Salat Idul Fitri 1441 Hijriah berjemaah, dan munculnya rembesan arus balik lebaran," katanya.
Katanya, perilaku masyarakat yang beraktivitas di luar rumah banyak yang tidak menerapkan protokol kesehatan menjelang 1 Syawal, bahkan ada warga yang menerobos mudik, baik dari dalam maupun luar Provinsi Riau.
"Kami melihat bagaimana perilaku warga yang mudik. Pasti mereka akan bocor (tertular COVID-19). Oleh karenanya, kita harus waspadai, tetaplah di rumah dan terapkan physical distancing," tukasnya.
Baca juga: Era normal baru untuk penggali kuburan COVID-19 di Pekanbaru
Baca juga: Uniknya "Raye Drive Thru" di kampus Unilak saat PSBB di Pekanbaru
Baca juga: Gema takbir berkumandang di beberapa masjid kecil di Pekanbaru