Belajar di rumah, PCR subsidi mahasiswa dan staf dengan kuota 20 GB

id Kampus PCR,pcr

Belajar di rumah, PCR subsidi mahasiswa dan staf dengan kuota 20 GB

Kampus Politeknik Caltex Riau (PCR) Pekanbaru, Sabtu (2/5). (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Pihak Politeknik Caltex Riau (PCR) memberikan subsidi mahasiswa dan staf dengan kuota internet untuk belajar dan bekerja dari rumah, selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kota Pekanbaru.

"Paket diberikan sebesar 14 GB dan 20 GB per mahasiswa dan staf sesuai dengan provider yang digunakan," kata Wakil Direktur Bidang Pemasaran, Kerja Sama dan Alumni, Muhammad Ihsan Zuldi Pekanbaru, Sabtu.

Kata dia, ada dua provider yang sedang merampungkan kerja sama dengan PCR, yakni Telkomsel dan XL.

"Mudah-mudahan bantuan subsidi kuota internet ini dapat kita distribusikanAwal Mei 2020," kata Ihsan.

Kata dia, mahasiswa yang menggunakan provider lain diminta untuk dapat menyesuaikan dengan provider yang disediakanPCR.

"Pendataan bantuan subsidi kuota internet untuk mahasiswadan staf kita berikan dengan cara melaporkan nomor yang digunakan untuk mengakses internet ke formulir online yang disediakan," kata Wakil Direktur Bidang Akademik Dr. Mohammad Yanuar Hariyawan.

Baca juga: PCR berlakukan kuliah daring hingga 30 Maret, antisipasi COVID-19

Disebutkannya, sebanyak 1.757 mahasiswa aktif pada semester genap tahun akademik 2019/2020 akan mendapatkan subsidi kuota internet selama selama bulan.

"Dengan besaran 14 GB untukTelkomsel, dan 20 GB untukXL termasuk di dalamnya Axis," kata Yanuar.

Yanuar juga menegaskan bahwa untuk mahasiswa yang akan mengambil kuota internet XL jumlahnya sangat terbatas.

"Untuk provider XL jumlahnya subsidi kuota yang tersedia hanya untuk 180 Orang. Mahasiswa yang menerima subsidi kuota dari provider XL dipilih berdasarkan laporan tercepat pada link pendataan yang kita kirimkan," katanya.

Sementara itu, Direktur Politeknik Caltex Riau Dr. Dadang Syarif mengatakan bahwa subsidi kuota ini merupakan bentuk kepedulian dan komitmen dari PCR untuk memfasilitasi mahasiswa agar bisa tetap produktif dan mengikuti pembelajaran dari rumah secara daring.

Dadang juga mengatakan ini adalah momentum untuk mengidentifikasi seberapa kesiapan PCR ketika menghadapi era disrupsi teknologi dan disrupsi kampus.

PCR berharap mahasiswa bisa menggunakan kuota internet tersebut untuk belajar di rumah saat wabah pandemi COVID-19. Sesuai Surat Edaran yang sudah dikeluarkan, proses belajar mengajar daring di PCR akan berlangsung hingga 19 Mei 2020.

Baca juga: Ada pelangi di balik hujan badai (Hikmah pandemik corona di pendidikan tinggi)

Baca juga: Tuna daksa penerima kursi roda kontrol "joystick" PCR ingin jadi guru Madrasah