Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mengakui tidak mudah melarang warga melakukan mudik karena sudah merupakan tradisi saat Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers berbahasa Inggris di Jakarta, Kamis, mengatakan pemerintah harus mengambil keputusan larangan mudik untuk memotong penyebaran virus corona.
Baca juga: Gubernur Riau minta tokoh paguyuban perantau suarakan larangan mudik saat wabah COVID-19
"Tidak mudah melarang tradisi. Tapi kita perlu melakukan ini untuk memotong jalur penyebaran virus," ujar Menlu di Jakarta, Kamis.
Menlu mengatakan prioritas pemerintah saat ini adalah kesehatan masyarakat. Atas dasar itu keputusan larangan mudik diambil.
Terkait adanya pertanyaan mengapa penerapan keputusan larangan mudik membutuhkan waktu cukup lama, Menlu menyampaikan bahwa hal ini untuk memberikan waktu yang cukup bagi publik untuk mempersiapkan diri dan agar kebijakan itu dapat dilaksanakan sepenuhnya dengan baik.
Dalam kesempatan itu Menlu kembali menekankan tidak ada satu pun formula kebijakan yang dapat diterapkan bagi semua negara.
Pemerintah Indonesia selalu membuat kebijakan sesuai karakteristik situasi, sosial, budaya dan ekonomi Indonesia. Kebijakan-kebijakan yang diambil juga selalu dievaluasi setiap pekan bahkan setiap hari.
Baca juga: Menko Luhut: Larangan mudik efektif berlaku mulai 24 April 2020
Baca juga: MTI: pemerintah daerah bakal tanggung beban jika mudik tidak dilarang
Pewarta : Rangga Pandu Asmara Jingga