Investor baru Bursa Efek Indonesia Riau tetap tumbuh di tengah wabah, begini penjelasannya

id BEI,pasar modal ,investor riau,berita riau antara,berita riau terbaru

Investor baru Bursa Efek Indonesia Riau tetap tumbuh di tengah wabah, begini penjelasannya

Petugas kebersihan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3/2020). IHSG sukses membukukan rebound dan mengakhiri pergerakannya pada perdagangan hari Selasa (31/3/2020) di level 4.538,93 dengan lonjakan 2,82 persen atau 124,43 poin. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

Pekanbaru (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat angka investor baru di Provinsi Riau mengalami pertumbuhan sebesar 814 orang ditengah wabah COVID-19.

"Kenaikan investor baru terlihat dalam kurun waktu tiga bulan pertama-2020 (Q1)," kata Kepala BEI Perwakilan Riau, Emon Sulaeman di Pekanbaru, Senin.

Emon Sulaeman mengatakan, walau pemerintah menerapkan bekerja dibrumah (WFH), justru mendorong para investor baru untuk masuk ke pasar saham.

"Informasi yang kita dapat dari temen-temen banyak investor baru tidak perlu edukasi, artinya investor baru ini banyak yang paham sebenarnya dan memanfaat peluang ini WFH untuk masuk ke pasar saham, dan terjadi baru kali ini," terangnya.

Kata dia, jumlah investor pada Januari 2020 investor baru tumbuh sebesar 183, kemudian mengalami peningkatan pada Februari sebesar 243 investor. Sedangkan pada Maret meningkat menjadi 388.

"Dengan demikian tercatat pada Q1 (quarter 1, Januari, Februari dan Maret) total investor baru sebesar 814. Artinya secara MoM jumlah investor baru terus bertumbuh," kata Emon.

Dia menyebutkan, jika dilihat secara Year on Year (YoY), Q1-2019, jumlah investor baru sebanyak 1.406. Sedangkan Q1-2020 jumlah investor baru sebanyak 814.

Kata dia hal ini disebabkan, dalam sebuah krisis, selain ada kondisi bahaya juga pasti ada peluang atau opportunity, sepertinya investor lebih banyak yang melihat peluang disaat kemarin indeks koreksi sangat dalam dan menembus angka 4000 di 3938

"Memang setelah itu indeks naik bahkan kenaikan tertinggi berada 4900 dan sekarang ada koreksi lagi," katanya.

Ditanya masalah target dampak wabah COVID -19, kata Emon, BEI belum ada rencana untuk melakukannya revisi, baik angka transaksi, jumlah investor dan IPO.

"Langkah tersebut memungkinkan untuk dilakukan pada semester ke II-2020 nanti," pungkasnya.

Baca juga: Penjualan di Pasar Bawah Pekanbaru turun drastis saat wabah COVID-19

Baca juga: Luis Suarez pulih dari sakit, tapi bukan corona

Baca juga: Cegah Penyebaran COVID-19, Kapolres Bengkalis imbau masyarakat patuhi anjuran pemerintah