BEI catatkan investor baru Riau mencapai 32.640 tahun 2024

id bei, riau

BEI catatkan investor baru Riau mencapai 32.640 tahun 2024

Arsip foto - Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Brega.)

Pekanbaru (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Riau mencatat minat warga setempat untuk berinvestasi pada tahun lalu masih tinggi, yaitu di angka32.640 orang untuk jumlah investor baru .

"Akhir tahun 2024 kita tutup dengan harapan bagus dimana ada pertumbuhan investor baru sebanyak 32.640 orang," kata Kepala BEI Riau Emon Sulaeman di Pekanbaru,Sabtu.

Emon mengatakan pertumbuhan investor baru ini masih positif walau dibandingkan pada tahun 2023mencapai 35.549 orang, artinyaada penurunan sekitar 2.909 orang.

"Kita akui ada penurunan sedikit dibandingkan tahun 2023, namun ini masih wajar," katanya.

Menurut dia sejauh ini para pemain saham baru yang bermunculan di Riau itu masih didominasi oleh generasi muda atau yang biasa diistilahkan dengan Gen Z.

Untuk sebaran usia saat ini 37 persen investor berada di rentang umur 18-25 tahun atau masuk kategori Gen Z," ungkapnya.

Ia berharap tahun 2025 ini angka investor baru terus bertumbuh dan jumlahnya melebihi tahun 2024 lalu. Ia juga berharap kondisi ekonomi global dan Nasional akan membaik setelah pemimpin baru Indonesia terpilih, dan para investor memiliki pemikiran positif.

Mengutip ucapan Kepala Divisi Riset BEI, Verdi Ikhwan akhir tahun lalu yang mengatakan, BEI optimistis pasar modal Indonesia akan mencatat kinerja positif di sepanjang tahun 2025.

Ia menyampaikan faktor suplai, deman, aktivitas transaksi, dan kondisi fundamental para emiten akan mendorong kinerja pasar modal dalam negeri di tahun 2025

“Dari rangkaian-rangkaian itu, kami optimistis bahwa di tahun 2025 pasar modal kita masih punya peluang untuk tumbuh,” kata Verdi dalam Edukasi Wartawan terkait Market Outlook 2025.

Verdi mengungkapkan sejumlah peluang yang akan menjadi penopang kinerja pasar modal tahun depan antara lain, resiliensi ekonomi domestik, di mana perekonomian Indonesia relatif stabil dibandingkan dengan negara dibandingkan dengan negara-negara lain di tengah gejolak ekonomi global. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi sekitar 4,9 persen - 5 persen dan tingkat inflasi yang terkendali sepanjang tahun.

Terobosan program dari pemerintahan baru. Sebagaimana diketahui, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan menjalankan sejumlah program seperti makan bergizi gratis dan program tiga juta rumah per tahun.

“Program-program ini diharapkan dapat menciptakan efek berganda bagi perekonomian Indonesia, terutama ekonomi Indonesia, terutama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen,” ujar Verdi.