Tembilahan (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir, Riau diminta jujur memberikan keterangan riwayat perjalanan saat ditanya petugas medis guna mencegah semakin merebaknya virus corona atau COVID-19.
Juru Bicara Tim Gugus Penangan COVID-19 Inhil, Trio Beni Putra, Sabtu mengatakan hal itu dilakukan guna memudahkan petugas dalam menentukan perawatan yang diberikan.
"Seharusnya jujur saja, jangan takut untuk jujur karena penyakit ini bukan aib tapi dengan kejujuran akan mudah menentukan tindakan pertolongan dari petugas medis," kata dia.
Plt Kadiskominfo Persantik Inhil ini juga mengatakan bahwa tidak ada kerugian jika memberikan keterangan jujur kepada petugas medis.
"Jujur itu sangat membantu para petugas medis," tegasnya.
Dengan kejujuran maka akan berdampak kebaikan pada diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.
"Contoh, dia ada melakukan perjalanan dari zona merah namun saat diintrogasi tidak mengakui jadi penanganannya dianggap biasa saja. Okel ah dia memiliki imun tubuh tinggi tapi bagi yang berinteraksi dengannya yang tidak memiliki imunitas tubuh kuat bisa menjadi masalah baru yang berasal dari dirinya. Jadi kejujuran itu sangat dibutuhkan untuk memutuskan mata rantai COVID-19 ini," tukas Trio.
Hingga saat ini tercatat ada 6.378 orang dengan pemantauan (ODP) yang terdiri dari ODP Dalam Pemantauan sebanyak 65, ODP Selesai Pemantauan 4.407, Orang Tanpa Gejala (OTG) 2.266.
Sementara itu, untuk PDP tercatat sebanyak delapan orang yang terdiri dari PDP masih dirawat satu orang, lima PDP yang sembuh, dan dua PDP meninggal dunia.
(ADVETORIAL)
Baca juga: Jelang Ramadhan, harga cabai di Tembilahan naik
Baca juga: Lagi asik ''ngamar'', empat pasangan mesum diciduk Sapol PP Inhil
Masyarakat Inhil diminta jujur saat ditanya petugas medis
Seharusnya jujur saja, jangn takut untuk jujur karena penyakit ini bukan aib tapi dengan kejujuran akan mudah menentukan tindakan pertolongan dari petugas medis