Pekanbaru (ANTARA) - Polda Riau bersama Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) serta Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau (UNRI) bekerja sama untuk membantu penanganan jenazah terindikasi maupun positif COVID-19 di Provinsi Riau akibat angka kematian yang tinggi.
"Tim bersama ini dibentuk karena tingginya angka kematian, sehingga memerlukan upaya untuk menjamin keamanan dan menghilangkan stigma negatif pada masyarakat terhadap pasien yang terkait wabah COVID-19," kataKabid Dokter Kesehatan Polda RiauKombes Pol drAdang Azhar, Sp FM, DFM, dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Kamis.
"Kita juga memberikan bantuan turun lansung k elapangan jika rumah sakit kekurangan tenaga. Yang pasti jika ada jenazah yajg terindikasi COVID-19 akan kita 'back up' sebaik mungkin," tambahnya.
Ia menjelaskan stigma negatif terhadap penderita, tenaga medis maupun keluarga pasien terindikasi COVID-19 di Riau terjadi karena banyak masyarakat belum memahami virus mematikan tersebut.
Selain itu, kata dia, di Riau juga terjadi fenomena kematian terduga atau pasien dalam pengawasan (PDP) tergolong tinggi.
Baca juga: Rapid test negatif, Dua PDP COVID-19 meninggal di RSUD Mandau
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, hingga Kamis pagi sudah ada 25 orang PDP yang meninggal dunia dan baru dua orang yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19. Jumlah kematian PDP lebih tinggi dari kasus positif corona yang ada sebanyak 20 kasus.
Adang Azhar menjelaskan, pembentukan tim tersebut berdasarkan telegram Kapolda Riau Nomor: ST/520/IV/BIN1./2020 terkait penanganan jenazah COVID-19 sesuai standar operasional prosedur (SOP) penanganan jenazah yang dikeluarkan PDFIpusat.
Terkait teknis, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan dokter spesialis forensik yang juga merupakan ketua PDFI cabang Riau-Sumbar-Kepri dan juga BEM FK UNRI yang berpengalaman dan paham dalam penanganan jenazah.
Artinya untuk penanganan jenazah terindikasi COVID-19 ini akan diberikan edukasi kepada pihak petugas rumah sakit bagaimana penanganan dengan benar dan baik sesuai prosedur standarnya. “Untuk meningkatkan koordinasi, Rumah Sakit Bhayangkara juga sudah membuat 'call center' yang bisa dihubungi kapan saja,” ujarnya.
Baca juga: Ahli epidemiologi soroti fenomena gunung es wabah COVID-19 di Riau penyebab kematian tinggi
Setelah penanganan jenazah terindikasi COVID-19 sudah ditangani oleh tim forensik ini, jenazah tersebut bisa dikatakan aman dan tidak lagi ada menimbulkan kekhawatiran pada masyarakat.
Bahkan jenazah yang yang ditangani tim forensik nanti boleh dishalatkan oleh pihak keluarga bagi yang Muslim, dan juga cara lain sesuai masing-masing keagamaan, termasuk melihat saat pemakaman jenazah.
Namun, perlu diperhatikan bahwa jenazah tetap tidak boleh dipegang, pihak keluarga dan pelayat harus tetap menjaga jarak dan menggunakan masker. "Jadi ke depan masyarakat tidak perlu takut dan khawatir lagi, karena jenazah yang terindikasi COVID-19 sudah ditangani oleh tim berkompetensi. sehingga jangan ada lagi ada penolakan," katanya.
Untuk penanganan penatalaksanaan jenazah terindikasi atau positif COVID-19 ini, ia akan terus berkoordinasin dengan pihak rumah sakit untuk.memberikan pendampingan. “Memberikan bantuan dan pendampingan tata laksana pemulasaran serta pemeriksaan Jenazah dilapangan terutama di Instalasi Rumah Sakit yang membutuhkan,” katanya.
Tim pendampingan jenazah COVID-19 membukalayanan "call center" untuk masyarakat yang bisa hubungi di nomor 0812-68192002, demikianAdang Azhar.
Baca juga: 117 destinasi wisata Riau tutup cegah COVID-19, inilah daftar lengkapnya
Baca juga: Menkumham Yasonna Laoly tegaskan akan pecat jajarannya yang terbukti pungli pembebasan narapidana
Baca juga: TNI/Polri di Riau kompak bikin dapur umum untuk masyarakat terdampak corona
Berita Lainnya
Satgas: Penanganan pandemi COVID-19 hulu sampai hilir harus terintegrasi
29 July 2021 12:15 WIB
Penanganan COVID-19 jadi pertimbangan investor masuk ke Indonesia
14 July 2021 12:38 WIB
Wamenlu RI-AS bahas kerja sama penanganan pandemi COVID-19
31 May 2021 13:06 WIB
Menkes Paraguay Mazzoleni nyatakan mundur terkait penanganan COVID-19
06 March 2021 16:51 WIB
Wuih, Riau dan Kalbar dinilai layak jadi acuan penanganan COVID-19
05 February 2021 11:17 WIB
Menguak problematika penanganan pandemi COVID-19 di Kota Gurindam 12
30 January 2021 15:13 WIB
Peningkatan penanganan COVID-19, termasuk jelang perayaan Natal dan tahun baru
17 December 2020 16:26 WIB
Uni Eropa bantu Indonesia Rp28,9 miliar penanganan dampak pandemi COVID-19
16 December 2020 13:32 WIB