Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Ruth Sherman di Jakarta, Senin, membahas kerja sama kedua negara untuk menangani pandemi COVID-19.
Menurut Sherman, kerja sama baik secara bilateral maupun multilateral sangat diperlukan karena tidak ada negara yang dapat bertindak sendiri untuk menghentikan COVID-19 dan mencegah pandemi berikutnya
Baca juga: 82.818 pasien COVID-19 yang dirawat di RSD Wisma Atlet dinyatakan sembuh
"Tidak ada yang aman sampai semua orang aman," ujar dia saat menyampaikan keterangan pers virtual usai pertemuan bilateral.
Sebagai bagian dari upaya memerangi pandemi, AS telah menjadi penyumbang terbesar fasilitas distribusi vaksin multilateral COVAX, yang telah memberikan lebih dari 100 juta dosis vaksin ke seluruh dunia termasuk hampir 5 juta dosis vaksin untuk Indonesia.
Saat produksi vaksin terus meningkat, kata Sherman, AS berkomitmen untuk menyumbangkan 80 juta dosis vaksin---atau lima kali lebih banyak dibandingkan negara lain.
"Dan seperti yang dikatakan Presiden (Joe Biden), AS tidak akan membagikan dosis ini dalam upaya untuk mendapatkan dukungan politik, melainkan untuk mengakhiri pandemi," tutur Sherman.
"Saat kita bekerja sama untuk mengakhiri pandemi ini, AS juga berkomitmen untuk bermitra dengan Indonesia untuk bangkit kembali dengan lebih baik," ujar dia, menegaskan.
Wamenlu RI menyampaikan apresiasi atas bantuan dan kerja sama dari AS selama Indonesia menghadapi pandemi, termasuk terkait pengembangan vaksin dan pelayanan kesehatan. Sebelumnya, AS telah mengirimkan bantuan berupa alat-alat kesehatan termasuk ventilator kepada Indonesia.
Peran AS dalam memajukan inisiatif terkait penghapusan paten vaksin, yang sedang dibahas di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), juga dipuji oleh Wamenlu Mahendra.
"Pada berbagai kesempatan kami juga menyampaikan sambutan baik atas inisiatif AS terkait penghapusan intellectual property berkaitan dengan langkah-langkah untuk menanggulangi COVID-19," tutur Mahendra.
Bagi Indonesia, penghapusan paten dinilai penting guna mendorong kapasitas produksi vaksin dunia serta untuk mengatasi kesenjangan pasokan vaksin.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama Mei 2021, infeksi harian COVID-19 di Indonesia berkisar 5.000 kasus sementara AS memiliki sekitar 20.000 kasus baru per hari.
Baca juga: Mulai 1 Juni Mesir cabut pembatasan COVID-19, longgarkan penutupan toko dan restoran
Baca juga: Pemerintah telah mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus COVID-19 pada Juni
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB