Dumai (ANTARA) - Sekitar 20 ribu kepala keluarga terdampakCOVID-19 di Kota Dumai bakal menerima bantuan senilai Rp500 ribu hingga Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan.
Walikota Dumai Zulkifli AS mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Kota Dumai melalui Dinas Sosial akan menurunkan petugas pendataan ke lapangan guna pemutakhiran data secara objektif calon penerima.
Kepada camat, lurah dan pekerja sosial masyarakat (PSM) diminta untuk segera memutakhirkan data masyarakat yang terdampak ekonominya terhadap COVID-19 ini.Masyarakat didata harus yang sangat terdampak ekonomi dan kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan dasar terutama sembako, seperti pekerja harian, sektor informal, buruh bidang transportasi dan lain-lain.
"Bantuan ini diberikan dari pemerintah pusat, provinsi dan kota berupa sembako dan uang tunai, dan penerima merupakan yang diluar program keluarga harapan (PKH) dan jenis lainnya," kata walikota, Rabu.
Ditambahkan, petugas pendata agar objektif dan tidak mendata karena saudara, keluarga atau apa saja karena ini menyangkut masalah kemanusiaan dan dipertanggungjawabkan dunia akhirat.
"Pendataan harus benar-benar objektif agar bantuan disalurkan tepat sasaran," sebutnya.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Kota Dumai Hasan Basri menjelaskan bahwa dalam proses pendataan akan melibatkan unsur pemerintah kecamatan, kelurahan dan para RT karena mengetahui langsung kondisi warganya.Sebanyak 66 anggota PSM akan diturunkan untuk membantu proses pendataan terhadap masyarakat yang terdampak COVID-19 di 33 kelurahan 7 kecamatan di Kota Dumai.
"Dalam pendataan diminta petugas agar tidak mengedepankan kedekatan emosional supaya penilaian objektif dan bantuan diberikan tepat sasaran seperti pesan walikota," kata Hasan.
Baca juga: Kontraktor di Dumai kecewa pembatalan sepihak lelang proyek fisik
Terkait wabah COVID-19, Pemerintah Kota Dumai menyiapkan alokasi anggaran Rp100 miliar bersumber pemangkasan anggaran kegiatan di semua organisasi perangkat daerah untuk membantu penanggulangan Korona.Kesiapan anggaran Rp100 miliar ini diperuntukkan bagi rumah sakit penanganan virus Corona (COVID-19) dan dinas kesehatan, serta bantuan ke masyarakat miskin dan terdampak.
Alokasi terbesar ke RSUD dan Dinas Kesehatan karena pembiayaan satu pasien positif Korona diperlukan dana sedikitnya Rp15 juta per hari, dan kebutuhan alat pelindung diri atau APD minimal 10 hingga 12 lembar untuk sekali pakai dengan masa rawat minimal 14 hingga 21 hari.
Selain itu, beberapa waktu lalu Pemerintah Pusat juga sudah menarik anggaran DAK dan Pemotongan DAU Kota Dumai lebih Rp150 M, sehingga banyak kegiatan strategis maupun tidak strategis hilang, namun itu bukan persoalan berarti, karena saat ini lebih fokus dan serius menangani Korona.
Data COVID-19 Kota Dumai pada Selasa 14 April 2020 pukul 22.00 WIB terdapat 829 orang dalam pemantauan dengan 260 orang selesai pemantauan, pasien dalam pengawasan 32 orang dengan 18 orang dirawat 2 meninggal dunia dan 12 sudah sembuh. Sedangkan kasus dikonfirmasi Positif COVID-19 di Kota Dumai hanya 1 orang dan kini masih dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Walikota Dumai rajin turun lapangan memutus COVID-19
Baca juga: Pertamina Dumai serahkan bantuan ratusan paket APD atasi COVID-19
Berita Lainnya
Pemkot Dumai tutup pelabuhan penumpang domestik. Ini alasannya
01 May 2020 14:39 WIB
Pemko Dumai rampungkan data bantuan sosial warga terdampak COVID-19
28 April 2020 15:16 WIB
Dumai bertambah satu positif COVID-19, jadi delapan kasus
23 April 2020 19:48 WIB
Pasar Ramadhan di Dumai boleh buka namun wajib bermasker
23 April 2020 13:41 WIB
PT SDS salurkan lagi APD ke tenaga medis Dumai
22 April 2020 13:07 WIB
Satu lagi tenaga medis di Dumai positif COVID-19
21 April 2020 19:14 WIB
Warga Dumai diimbau salat tarawih di rumah
21 April 2020 18:13 WIB
Disnaker Dumai nyatakan belum ada PHK karyawan dampak COVID-19
21 April 2020 13:23 WIB