Bantu Penanganan COVID-19, PT SDS salurkan masker, sepatu dan susu ke RSUD Dumai

id PT SDS Dumai, corona dumai, COVID-19 dumai, RSUD dumai,dumai corona

Bantu Penanganan COVID-19, PT SDS salurkan masker, sepatu dan susu ke RSUD Dumai

Seorang pekerja memasang cairan antiseptik pada dinding pintu masuk ruang isolasi tempat pasien suspect virus Corona menjalani perawatan di instalasi paru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai di Dumai, Jumat (6/3/2020). (ANTARA/Aswaddy Hamid)

Dumai (ANTARA) - PT Sari Dumai Sejati (SDS) APICAL berlokasi di Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan menyalurkan bantuan ke RSUD Dumai sebagai tanda keprihatinan dan dukungan pada tim medis dalam rangka memerangi COVID-19.

Humas PT SDS Kamero Bangun menyebutkan jenis bantuan disalurkan ke tim pelayanan medis berupa 500 lembar masker, sepatu bootdan susu untuk membantu kondisi fisik para petugas medis dan berharap virus corona segera berakhir.

Dalam rangka pencegahan penularan Korona, PT SDS sudah memberi perhatian kepada tim medis, selain itu kegiatan menyebar informasi melawan COVID-19 di lokasi kerja PT SDS, baik pada karyawan dan semua stake holder di perusahaan yang bergerak di bidang ekspor minyak kelapa sawit ini.

"Bantuan ke tim medis agar pelayanan tidak kekurangan dan diharap dari penyebaran informasi akan ada pemahaman dan kesadaran dalam melakukan perubahan perilaku untuk hidup sehat dan menjaga diri dari penyebaran Korona," kata Kamero, Senin.

Dijelaskan, kebijakan lain yang sudah diambil perusahaan untuk pencegahan COVID-19 ini juga dengan menerapkan praktek “social –distancing” dengan mengurangi tumpukan massa seperti tidak makan di kantin perusahaan, tidak melakukan finger-scan, rapat secara teknik digital tanpa bertemu langsung, stafbekerja di dua tempat berbeda.

Kemudian, menjaga kebersihan dan pola hidup sehat dengan menyediakan sanitizer, pembersihan lingkungan dengan menyemprot disinfektan, gunakan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan dan perlengkapan yang lebih khusus di area jetty.

Selanjutnya, melakukan deteksi awal pada semua orang masuk area pabrik dengan memeriksa suhu badan menggunakan thermoscanner, melarang karyawan meninggalkan kota Dumai kecuali terpaksa dengan izin khusus dari manajemen. Selanjutnya, melakukan isolasi mandiri selama 14 hari bagi karyawan yang baru datang dari luar kota, tamu yang masuk harus mengisi formulir deklarasi tentang histori perjalanan dan kondisi kesehatan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Dumai pada Minggu (29/3), ada 181 orang dalam pemantauan 181 dan 2 sudah selesai pemantauan, 10 pasien dalam pengawasan, 2 meninggal dunia dan 1 dinyatakan sudah sembuh.

Baca juga: Pasien Dalam Pengawasan COVID-19 di RSUD Dumai Meninggal Dunia

Baca juga: Ribuan TKI terkena "lockdown" Malaysia akan pulang via Pelabuhan Dumai, begini penjelasannya