Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau, Syamsuar, menyatakanPelabuhan Dumai akan menjadi lokasi kedatangan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang pulang dari Malaysia karena negeri jiran tersebut memberlakukan kebijakan penutupan atau “lockdown” akibat pandemi COVID-19.
“Jumlahnya saya belum tahu pasti, tapi kapasitas satu kapal di Dumai antara 200-300 (orang) satu hari. Tapi ini akan tiap hari karena sekarang kewalahan di Karimun, disana sampai ribuan. Ini kita saatnya bantu saudara-saudara kita,” kata Syamsuar di Pekanbaru, Rabu.
Ia mengatakan mendapat telepon dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Selasa malam (24/3) yang memerintahkan agar Riau mempersiapkan Pelabuhan Dumai untuk kedatangan pekerja migran Indonesia dari Malaysia. Dengan begitu, kepulangan ribuan TKI tidak lagi menumpuk di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
Pemulangan pekerja migran Indonesia melalui Pelabuhan Dumai diharapkan bisa secepatnya, karena itu Gubernur Riau akan terus berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri dan berkoordinasi dengan Wali Kota Dumai.
“Kapan waktunya? Inilah nanti perlu kita sampaikan ke wali kota apakah besok bisa. Kalau bisa, maka mulai besok,” ujarnya.
Ia mengatakan sudah menggelar rapat dengan Forkominda Riau, instansi dan dinas terkait untuk melakukan persiapan dari segi pemeriksaan kesehatan dan pengamanan sebab Malaysia termasuk negara pandemi COVID-19 dan tercatat sudah lebih dari 1.600 orang yang positif terinfeksi virus corona.
Strategi pemantauan kesehatan setiap WNI yang baru turun dari kapal di Pelabuhan Dumai adalah cek suhu badannya, dan wajib mengisi kartu kewaspadaan kesehatan (HAC) oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) bersama dinas kesehatan.
“Apabila ada yang kedapatan suhunya melebihi 38 derajat, maka mereka wajib dikarantina,” katanya.
Sedangkan bagi WNI lainnya yang suhu badannya normal, maka bisa kembali ke daerah masing-masing dengan bus yang dikawal oleh aparat kepolisian.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliana Nazir, menambahkan setiap WNI yang datang dari Malaysia secara otomatis masuk dalam kategori ODP (Orang Dalam Pemantauan). Mereka diminta untuk tidak berkeliaran dan mengisolasi diri selama minimal 14 hari karena bisa saja berpotensi membawa ataupun tertular virus corona dari Malaysia.
“Mereka diimbau untuk mengisolasi diri,” demikian Mimi Yuliana Nazir.
Baca juga: 81 warga Bengkalis dari Malaysia dikarantina cegah penularan virus corona
Baca juga: Usai dari Malaysia, Ibu rumah tangga jadi pasien suspek COVID-19 di Bengkalis
Baca juga: Satu WNA Malaysia terduga COVID-19 dirawat di ruang isolasi di Riau
Berita Lainnya
Pemprov Riau hibahkan 10 ribu meter persegi lahan untuk pengadilan militer
16 December 2024 20:56 WIB
BRK Syariah pemersatu dua provinsi, Gubernur Ansar: Riau dan Kepri tak dapat dipisahkan
16 December 2024 17:09 WIB
Ketua Komisi IX DPR-RI tinjau pelayanan RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru
09 December 2024 21:16 WIB
KPU tetapkan Abdul Wahid-SF Hariyanto pemenang Pilkada Riau
06 December 2024 20:46 WIB
Pemprov Riau segera tetapkan status siaga banjir dan tanah longsor
04 December 2024 22:22 WIB
Pj Gubernur Riau : Sabar tunggu hasil resmi KPU
04 December 2024 10:01 WIB
Pj Gubernur Riau Rahman Hadi lantik Roni Rahmat jadi Pj Wali Kota Pekanbaru
03 December 2024 20:11 WIB
Pemuda Pancasila siap menangkan pasangan RIDO di putaran kedua Pilkada Jakarta
30 November 2024 14:58 WIB