Hingga Selasa, 71 orang pasien COVID-19 dirawat di RS Darurat Wisma Atlet
Jakarta (ANTARA) - Ketua Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo mengatakan hingga Selasa siang ini terdapat 71 pasien positif COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sejak dibuka pada Senin (23/3) sore, sebanyak 102 pasien sudah mendaftarkan diri untuk dirawat di Wisma Altlet, dengan rincian 71 dirawat di Wisma Atlet dan 31 orang lainnya dipulangkan karena didiagnosa dalam keadaan sehat,
Baca juga: Demokrat tolak "rapid test" COVID-19 bagi anggota DPR, Ibas minta dahulukan untuk rakyat
"Yang dirawat sebanyak 71 orang dan dua dijadwalkan ke RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) karena kondisinya kurang begitu baik," ujar Doni melalui telekonferensi pers, usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
"Kemudian yang dipulangkan sebanyak 31 orang, menurut data yang berhasil dihimpun petugas mereka dalam kondisi sehat," jelas Doni.
Wisma Atlet diresmikan sebagai RS Darurat COVID-19 pada Senin (23/3) oleh Presiden Jokowi. RS darurat Wisma Atlet memiliki kapasitas untuk keseluruhan sebanyak 12 ribu orang. Namun untuk tahap pertama, jumlah kapasitas di Wisma Atlet yang akan disiapkan sebanyak 3.000 orang.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto sebelumnya menekankan Rumah Sakit Darurat di Wisma Atlet Kemayoran diperuntukkan bagi pasien positif COVID-19 yang telah diperiksa melalui metode pemeriksaan antigen (polymerase chain reaction/ PCR).
"Pemerintah hanya akan merawat kasus-kasus positif yang dibuktikan dengan hasil pemeriksaan antigen. Itu yang perlu kita masukkan ke rumah sakit (RS Darurat di Wisma Atlet Kemayoran, red.)," kata dia di Gedung BNPB Jakarta, Senin (23/3).
Sementara, Kementerian BUMN menjelaskan pasien positif COVID-19 yang dirawat di Wisma Atlet adalah pasien dengan gejala sedang. Sedangkan pasien dengan gejala ringan, dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Nanti begini metodenya, orang-orang yang dinyatakan positif tetapi masih sehat (tidak menunjukkan gejala penyakit, red), mereka bisa isolasi di rumah. Namun, yang agak parah tetapi bisa dikondisikan masuk Wisma Atlet. (Pasien) yang parah sekali masuk RS Pertamina Jaya," kata Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga lewat sesi jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, langkah itu perlu dilakukan karena tenaga medis dan fasilitas laboratorium masih terbatas apabila nantinya jumlah pasien mencapai 8.000 orang -angka tertinggi yang diprediksi sejumlah penelitian.
Adapun hingga Senin (23/3), terdapat 579 kasus pasien positif COVID-19 di Indonesia, dengan 30 pasien dinyatakan sembuh, dan 49 pasien meninggal dunia.
Baca juga: Samsat Riau kurangi jam operasional layanan antisipasi wabah COVID-19, cek jadwalnya disini
Baca juga: Kementerian BUMN berencana akan kirim alat laboratorium COVID-19 ke 10 provinsi, provinsi mana saja?
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Sejak dibuka pada Senin (23/3) sore, sebanyak 102 pasien sudah mendaftarkan diri untuk dirawat di Wisma Altlet, dengan rincian 71 dirawat di Wisma Atlet dan 31 orang lainnya dipulangkan karena didiagnosa dalam keadaan sehat,
Baca juga: Demokrat tolak "rapid test" COVID-19 bagi anggota DPR, Ibas minta dahulukan untuk rakyat
"Yang dirawat sebanyak 71 orang dan dua dijadwalkan ke RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) karena kondisinya kurang begitu baik," ujar Doni melalui telekonferensi pers, usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
"Kemudian yang dipulangkan sebanyak 31 orang, menurut data yang berhasil dihimpun petugas mereka dalam kondisi sehat," jelas Doni.
Wisma Atlet diresmikan sebagai RS Darurat COVID-19 pada Senin (23/3) oleh Presiden Jokowi. RS darurat Wisma Atlet memiliki kapasitas untuk keseluruhan sebanyak 12 ribu orang. Namun untuk tahap pertama, jumlah kapasitas di Wisma Atlet yang akan disiapkan sebanyak 3.000 orang.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto sebelumnya menekankan Rumah Sakit Darurat di Wisma Atlet Kemayoran diperuntukkan bagi pasien positif COVID-19 yang telah diperiksa melalui metode pemeriksaan antigen (polymerase chain reaction/ PCR).
"Pemerintah hanya akan merawat kasus-kasus positif yang dibuktikan dengan hasil pemeriksaan antigen. Itu yang perlu kita masukkan ke rumah sakit (RS Darurat di Wisma Atlet Kemayoran, red.)," kata dia di Gedung BNPB Jakarta, Senin (23/3).
Sementara, Kementerian BUMN menjelaskan pasien positif COVID-19 yang dirawat di Wisma Atlet adalah pasien dengan gejala sedang. Sedangkan pasien dengan gejala ringan, dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Nanti begini metodenya, orang-orang yang dinyatakan positif tetapi masih sehat (tidak menunjukkan gejala penyakit, red), mereka bisa isolasi di rumah. Namun, yang agak parah tetapi bisa dikondisikan masuk Wisma Atlet. (Pasien) yang parah sekali masuk RS Pertamina Jaya," kata Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga lewat sesi jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, langkah itu perlu dilakukan karena tenaga medis dan fasilitas laboratorium masih terbatas apabila nantinya jumlah pasien mencapai 8.000 orang -angka tertinggi yang diprediksi sejumlah penelitian.
Adapun hingga Senin (23/3), terdapat 579 kasus pasien positif COVID-19 di Indonesia, dengan 30 pasien dinyatakan sembuh, dan 49 pasien meninggal dunia.
Baca juga: Samsat Riau kurangi jam operasional layanan antisipasi wabah COVID-19, cek jadwalnya disini
Baca juga: Kementerian BUMN berencana akan kirim alat laboratorium COVID-19 ke 10 provinsi, provinsi mana saja?
Pewarta: Indra Arief Pribadi