"Dia sempat berbelanja di Pasar Batu Pahat, Malaysia sekitar satu jam. Awalnya dia tidak mengaku, setelah ditanya mendalam akhirnya mengaku," tutur Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tembilahan, Jufrihadi kepada awak media di Tembilahan, Rabu (4/3).
Dia juga mengatakan bahwa terduga penderitaCOVID-19 ini terungkap setelah pihaknya melakukan pemindaian terhadap satu orang kapten kapal dan enam ABK yang baru tiba dari Malaysia.
Saat itu ada satu orang ABK yang diketahui mengalami demam yang cukup tinggi mencapai 37.5 derajat celcius sehingga langsung dilakukan observasi serta pengobatan awal.
"Setelah diberi obat dan dipantau kondisinya, ternyata ABK tersebut masih mengalami demam serta batuk dan sesak napas sehingga sesuai SOP harus dibawa ke rumah sakit rujukan terdekat untuk dilakukan isolasi," ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, dr Saut Pakhahan mengatakan bahwa tim dari Provinsi Riau akan mengambil sampel darah ABK suspect COVID-19 yang saat ini tengah diisolasi tersebut.
Dia juga mengutarakan bahwa untuk mengetahui hasil tersebut akan memakan waktu tujuh hingga 14 hari ke depan.
"Sampelakan langsung diambil oleh tim dari provinsi. Kita tunggu hasilnya. Jika pun nanti pasien ini sembuh, kita tidak akan berani pulangkan sebelum hasil dari Litbangkes membuktikannya negatif," sebutnya.
Baca juga: Ini langkah KKP Tembilahan cegah masuknya virus corona ke Inhil
Baca juga: Antisipasi penimbunan masker, Polres Inhil turunkan tim
