Dinkes: 38 warga Banda Aceh terkonfirmasi "probable" Omicron dari 50 sampel diuji

id Aceh,prokes,COVID-19,omicron,virus corona,kesehatan,Satgas COVID-19,tes swab

Dinkes: 38 warga Banda Aceh terkonfirmasi "probable" Omicron dari 50 sampel diuji

Ilustrasi - Jarum suntik medis dan dua botol terlihat di depan teks Omicron COVID-19 di latar belakang (ANTARA/Pavlo Gonchar / SOPA Images via Reuters/Sipa USA/pri.)

Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Acehmenyatakan sebanyak 38 warga di Ibu Kota Provinsi Aceh itu terkonfirmasi positif "probable" COVID-19 varian Omicron dan untuk memastikan maka sampelnya harus dikirimkan ke BalitbangkesKemenkes di Jakarta.

"Warga Banda Aceh yang sudah 'probable'Omicron sebanyak 38 orang dari 50 sampel positif yang diambil untuk diuji," kata Kepala Dinkes Banda Aceh Lukman, di Banda Aceh, Kamis.

Ia mengatakan 50 sampel positif untuk pengujian probableOmicron tersebut diambil dari kasus COVID-19 di lingkungan Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh secara acak, baik mahasiswa atau unsur lainnya, dan hasilnya 38 orang terdeteksi probable.

"Di Banda Aceh tidak ada pengujian Whole Genome Sequencing (WGS) sehingga untuk memastikan varian Omicron, itu harus dikirimkan ke Jakarta," katanya.

Sebelumnya, Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh juga mendeteksi sebanyak 60 warga Aceh terkonfirmasi positif probable COVID-19 varian Omicron.

Untuk mengetahui probableOmicron tersebut, Balitbangkes Aceh sendiri menggunakan S-Gene Target Failure (SGTF), selanjutnya baru dikirimkan ke laboratorium rujukan nasional di Jakarta.

Lukman juga menyampaikan bahwa kasus COVID-19 di Banda Aceh itu terjadi peningkatan dalam beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan laporan terakhir yang diterima pada Rabu (23/2), terjadi penambahan sebanyak 38 kasus positif COVID-19, kemudian 39 orang dinyatakan sembuh.

Kemudian, saat ini juga masih terdapat 230 warga Banda Aceh yang menjalani isolasi mandiri, dan tiga masyarakat lanjut usia (lansia) dengan komorbid dirawat secara intensif di rumah sakit.

"Memang terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Banda Aceh dalam beberapa waktu ini, karena itu kita berharap masyarakat untuk selalu disiplin protokol kesehatan, sehingga penyebaran virus ini dapat kita cegah bersama," demikian Lukman.