Pekanbaru (ANTARA) - Ratusan petani kelapa sawit di Provinsi Riau yang tergabung dalam sekitar 60 kelembagaan dan mitra di bawah naungan PTPN IV Regional III, gotong royong menghimpun donasi dan menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana di Provinsi Aceh.
Penggalangan donasi yang diinisiasi oleh entitas di bawah Sub Holding PTPN IV PalmCo itu merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap korban bencana alam di provinsi tetangga tersebut.
Group Manager Distrik Petani Mitra PTPN IV Regional III, Ferry P Lubis dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Jumat (19/12/2025) mengatakan total donasi yang berhasil dihimpun dari para petani mencapai lebih dari Rp130 juta. “Donasi ini merupakan hasil gotong royong ratusan petani yang tergabung dalam kelembagaan petani binaan PTPN IV Regional III,” kata Ferry.
Ia menjelaskan, bantuan tersebut selanjutnya dikonversi ke dalam bentuk bahan pangan, sandang, dan obat-obatan yang disesuaikan dengan kebutuhan masingmasing wilayah terdampak bencana.
Dalam penyalurannya, para petani Riau bersama dengan perwakilan PTPN IV Regional III turut menggandeng Asosiasi Petani Kelapa Sawit Inti Rakyat (Aspekpir) Indonesia. Di lokasi bencana, mereka dibantu oleh Aspekpir Sumut dan Aspekpir Aceh Tamiang serta Aceh Timur.
Selain itu, entitas turut berkoordinasi dengan PTPN IV PalmCo yang sejak awal terus berjibaku membantu para penyintas bencana banjir bandang untuk memastikan distribusi tersalurkan dengan optimal.
Selain donasi dari para petani, entitas PTPN IV Regional III juga turut menyalurkan bantuan obat-obatan, pakaian, hingga bahan makanan yang merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial lingkungan.
Khusus donasi dari petani, Ferry mengatakan proses pendistribusian dilakukan secara bertahap ke sejumlah wilayah terdampak akibat sulitnya akses menuju lokasi, di antaranya Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur. “Beberapa jalur distribusi belum sepenuhnya pulih sehingga memerlukan upaya ekstra agar bantuan dapat sampai ke lokasi terdampak,” ujarnya.
Lebih jauh, Ferry menjelaskan jika inisiatif penggalangan donasi ini pasca pihaknya berdiskusi dengan para petani mitra binaan. Mereka mendapat laporan bahwa para korban terdampak bencana di wilayah Aceh, juga berdampak kepada para petani setempat.
"Sehingga, solidaritas antar petani menjadi salah satu faktor pendorong utama terlaksananya kegiatan tersebut. Para petani di Riau merasa terpanggil untuk membantu karena memahami kondisi yang sedang dialami petani di Aceh,” tuturnya.
Para petani dan PTPN IV Regional III berharap bantuan yang disalurkan dapat membantu meringankan beban masyarakat terdampak bencana sekaligus mendukung proses pemulihan pascabencana.
PalmCo bentuk Posko BUMN Peduli
Hingga saat ini, PalmCo terus memperkuat penanganan banjir di Aceh, salah satunya dengan membentuk posko BUMN Peduli di Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya. Kegiatan ini mulai berlangsung sejak 17 Desember 2025 dan direncanakan berlanjut hingga fase pemulihan.
Posko BUMN Peduli didirikan di Kecamatan Meureudu, wilayah dengan jumlah penduduk sekitar 19.000 jiwa yang terdampak banjir. Dari posko ini, PTPN Group menyalurkan bantuan logistik, layanan kesehatan, pendidikan darurat, serta pendampingan psikososial atau trauma healing, terutama bagi anak-anak.
Direktur Utama PalmCo Jatmiko Santosa menekankan pentingnya tata kelola bantuan yang terkoordinasi dan tepat sasaran. Seluruh bantuan yang disalurkan, kata dia, dipastikan menjangkau warga yang benar-benar membutuhkan.
“Setiap bantuan adalah amanah. Karena itu, kami memastikan dukungan logistik, kesehatan, dan pendidikan dapat diterima masyarakat secara adil dan terkelola dengan baik,” ujarnya.
Berbagai fasilitas disiapkan di posko tersebut, mulai dari tenda pengungsian, paket pakaian, obat-obatan, perlengkapan kebersihan, hingga perlengkapan sekolah. Selain itu, dapur umum juga disiagakan untuk menyediakan makanan bagi warga di sekitar posko.
Kepala Desa Meunasahbie, Helmi, mengapresiasi kehadiran dan bantuan yang diberikan PTPN Group. Menurut dia, dukungan tersebut sangat berarti bagi sekitar 1.300 warga desa yang terdampak banjir.
“Di tengah kondisi sulit, bantuan ini memberi harapan dan semangat baru bagi masyarakat kami,” ujar Helmi.
