Mantan Presiden Irak Pegang Kendali UNHCR di Tengah Krisis Pengungsi Dunia

id UNHCR

Mantan Presiden Irak Pegang Kendali UNHCR di Tengah Krisis Pengungsi Dunia

Foto arsip yang diambil pada 2 September 2020 menunjukkan Barham Ahmed Salih di Baghdad, Irak. (ANTARA/Xinhua)

Markas PBB, New York (ANTARA) - Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa menetapkan mantan Presiden Irak Barham Ahmed Salih sebagai Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi yang baru. Keputusan itu diambil dalam sidang pada Kamis dan Salih akan menggantikan Filippo Grandi asal Italia.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Salih. Ia akan mengemban amanah tersebut selama lima tahun dan mulai resmi bertugas pada 1 Januari 2026.

Baca juga: UNHCR ungkap 100.000 ribu warga menyelamatkan diri dari Lebanon ke Suriah

Barham Ahmed Salih dikenal sebagai figur senior di pemerintahan Irak. Ia pernah menjabat sebagai Presiden Irak pada periode 2018 hingga 2022 dan memiliki rekam jejak panjang lebih dari 30 tahun di dunia pemerintahan, baik di tingkat nasional maupun di Wilayah Kurdistan.

Pria kelahiran 1960 itu juga pernah dua kali menduduki kursi Perdana Menteri Pemerintah Regional Kurdistan pada periode 2001 sampai 2004 serta 2009 hingga 2012. Selain itu, ia sempat menjabat Wakil Perdana Menteri Irak pada 2004 hingga 2009.

Dalam perjalanannya, Salih berperan penting dalam proses rekonstruksi dan pemulihan ekonomi Irak setelah konflik besar pada 2003. Pengalamannya itu menjadi salah satu modal utama untuk memimpin lembaga yang menangani isu pengungsi global.

Baca juga: UNHCR: Sekitar 4,8 juta warga Yaman mengungsi akibat krisis tempat penampungan

Selain fasih berbahasa Kurdi dan Arab sebagai bahasa ibu, Salih juga menguasai bahasa Inggris, yang dinilai penting untuk menjalankan tugas diplomatik di level internasional.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.