Bandarlampung (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani Kota Metro, Lampung memastikan pasokan oksigen aman dengan tersedianya jaringan gas medis.
Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin menjelaskan, jaringan gas medis tersebut dibuat untuk memenuhi pasokan oksigen bagi pasien di RSUD Jenderal Ahmad Yani.
"Pemerintah terus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Kita telah bekerja sama dengan industri-industri dalam negeri, untuk mengamankan pasokan oksigen medis yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga kebutuhan oksigen kita bisa terpenuhi untuk masyarakat," jelas Wahdi usai meninjau jaringan gas medis, di Metro, Jumat.
Ia mengatakan adanya jaringan oksigen sentral itu, merupakan hasil evaluasi dari peristiwa di tahun lalu dimana RSUD Jenderal Ahmad Yani sempat mengalami kekurangan oksigen saat pasien COVID-19 membludak.
"Hal ini adalah proses pembelajaran kita, dahulu pada saat genting kita membutuhkan oksigen, namun ketersediaan oksigen sangat terbatas pada waktu itu. Maka langkah ini kita tempuh untuk solusi sebagai antisipasi agar kita tidak kekurangan oksigen,” ucapnya.
Wahdi menuturkan, tabung sentral oksigen dengan kapasitas lima ton atau 5.000 liter itu setara dengan 1.500 tabung oksigen. Dan apabila dalam kondisi pemakaian normal maka jumlah itu akan mampu bertahan hingga satu bulan ke depan.
"Kalau normal seperti saat ini kebutuhan oksigen kita per hari itu 50 tabung, satu tank itu bisa untuk satu bulan,” paparnya.
Kemudian, imbuhnya, dengan adanya liquid itu, tentu akan lebih menghemat anggaran, karena sudah diatur secara teknis sehingga oksigen tidak terbuang begitu saja, contohnya saat oksigen yang tersisa di tabung oksigen yang sudah digunakan.
Ia menjelaskan, RSUD Jenderal Ahmad Yani membutuhkan hal tersebut mengingat rumah sakit itu merupakan rumah sakit rujukan COVID-19 terbesar di Bumi Sai Wawai.
“Tentunya ini akan menjadi rujukan unggulan di antara sekian banyak rumah sakit di regional 2 yang ada di Provinsi Lampung. Jadi, kasus-kasus yang tidak bisa tertangani di rumah sakit tipe C dan D, masuknya di sini ini salah satunya,” katanya.
Di sisi lain Direktur RSUD A Yani Metro, Fitri Agustina menuturkan, oksigen sentral tersebut langsung tersambung pada jaringan pipa ke kamar-kamar pasien. Dari mutu dan kualitas sarana dan prasarananya, tabung sentral ini lebih efektif dibanding tabung oksigen yang biasa.
"Untuk kualitasnya juga lebih bagus, pada intinya dari segi mutu sarana prasarana lebih bagus oksigen sentral," paparnya.
Ia menambahkan, dengan adanya tank liquid sentral ini ditambah oksigen kemasan dalam tabung kecil di rumah sakit sebanyak 350 tabung, ketersediaan oksigen Kota Metro tercukupi.
"Artinya di kondisi pandemi COVID-19 ini mudah-mudahan ketersediaan oksigen di RSUD Jenderal A Yani Metro aman," ucapnya pula.
Berita Lainnya
Dinkes: Positif COVID-19 Lampung tambah 449 orang dan 15 meninggal
10 March 2022 17:59 WIB
RSUDAM siapkan akses telemedicine antisipasi lonjakan COVID-19
05 February 2022 20:08 WIB
Dinkes catat ada lima kasus Omicron di Lampung, waduh lago-lagi omicron
05 February 2022 18:30 WIB
Dirawat dua hari, seorang pasien COVID-19 Kota Metro-Lampung meninggal
19 September 2020 17:08 WIB
Kemenag kecam peristiwa penusukan Ali Jaber di Lampung
14 September 2020 13:06 WIB
Warga nilai sosialisasi wajib masker kurang masif
20 August 2020 14:35 WIB
Dua dokter positif COVID-19 jalani karantina mandiri
12 August 2020 22:32 WIB
Bandara Raden Inten, Lampung beralih ke penerbangan kargo selama pandemi COVID-19
24 April 2020 11:34 WIB