Perusahaan Di Dumai Diminta Laporkan TKA

id perusahaan di, dumai diminta, laporkan tka

Dumai, 25/5 (ANTARA) - Sejumlah perusahaan yang beroperasi di Kota Dumai, Riau, diminta untuk melaporkan secara rutin keberadaan tenaga kerja asing (TKA) pada masing-masing perusahaan.

Kepala Seksi Mobilitas Penduduk Tenaga Kerja Asing Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Disduk Capil) Kota Dumai, Irham, di Dumai, Rabu mengatakan, laporan keberadaan TKA merupakan kewajiban mutlak perusahaan terutama perusahaan milik asing (PMA).

Tujuannya adalah untuk menertibkan keberadaan TKA tersebut karena ada pembatasan bagi TKA khususnya bagai PMA.

"TKA yang telah terdata, selanjutnya kita buatkan surat atau dokumen secara resmi tentang ketenagakerjaan asing di tanah air," jelasnya.

Hasil survei sementara kata dia, menyebutkan, sepanjang tahun 2010 hingga pertengahan 2011, terdata sebanyak 12 perusahan yang terdaftar sebagai PMA dan mempekerjakan sedikitnya33 orang TKA.

Jumlah pemanfaatan TKA di Dumai terbanyak yakni berada di PT Engenering & Construktor dengan total sembilan orang yang berasal dari Korea Selatan.

Berikutnya kata Irham, yakni PT Sentana Adidaya Pratama yang terdeteksi mempekerjakan lima orang TKA asal Malaysia dan India.

"Sementara selebihnya atau ada sekitar sepuluh perusahaan yang juga terpantau mempekerjakan warga asing. Masing-masingnya satu orang. Para TKA tersebut didatangkan dari berbagai negara," jelasnya.

Data yang dirangkum Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Dumai, Riau, menyebutkan, sejak tahun 2010 hingga pertengahan 2011, kerangka Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) terdapat 116 perusahaan dengan berbagai kategori mulai dari kecil, sedang, hingga besar di Dumai.

Ratusan perusahaan itu terdiri dari 48 perusahaan swasta, 10 perusahaan dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), empat perusahaan patungan (joint venture), dan 18 PMA. Sementara selebihnya atau sekitar 36 merupakan perusahaan kecil dan menengah.

Dari 116 perusahaan itu, terdapat 8.479 tenaga kerja dalam negeri dan 33 tenaga kerja warga asing.