Ekspor Riau selama 2019 turun 22,27 persen, begini penyebabnya

id ekonomi riau,bps,ekspor riau,berita riau antara,berita riau terbaru

Ekspor Riau selama 2019 turun 22,27 persen, begini penyebabnya

Seorang pekerja melakukan penyortiran kertas di pabrik PT Indah Kiat Pulp and Paper (Tbk) Perawang Mills di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Selasa (3/9/2019). Pabrik kertas yang merupakan unit industri APP Sinar Mas tersebut memiliki kapasitas produksi 1,1 juta ton kertas per tahun, yang produknya dipasarkan untuk memenuhi permintaan di dalam negeri dan ekspor ke lebih dari 120 negara. ANTARA FOTO/FB Anggoro/aa

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik menyatakan nilai ekspor dari Provinsi Riau secara kumulatif Januari-Desember 2019 sebesar 12,39 miliar dolar AS, atau mengalami penurunan sebesar 22,27 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau di Pekanbaru, Senin, anjloknya nilai ekspor Riau 2019 disebabkan oleh turunnya ekspor minyak dan gas (migas) dan juga nonmigas. Masing-masing turun sebesar 70,55 persen dan 12,43 persen.

"Penurunan ekspor migas disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 78,80 persen, dan ekspor industri pengolahan hasil minyak (turun) sebesar 14,83 persen," kata Kepala BPS Riau, Misfaruddin.

Sedangkan, penurunan ekspor nonmigas sebesar 12,43 persen disebabkan oleh turunnya ekspor industri sebesar 12,56 persen, dan ekspor pertambangan dan lainnya sebesar 100 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.

Pada periode Januari-Desember 2019, ekspor nonmigas ke 10 negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 65,21 persen terhadap total nilai ekspor nonmigas Riau.

Dari 10 negara tujuan utama, lima di antaranya memberikan kontribusi terbesar. Tiongkok merupakan yang terbesar yakni mencapai 2,07 miliar dolar AS (17,90 persen), selanjutnya India 1,50 miliar dolar AS (12,97 persen), Belanda 791.68 juta dolar AS (6,83 persen), Malaysia 672,87 juta dolar AS (5,80 persen), dan Pakistan 557,73 juta dolar AS (4,81 persen).

"Kontribusi kelimanya mencapai 48,31 persen sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 16,90 persen," ujarnya.

Sementara itu, ia mengatakan scara kumulatif nilai impor Riau pada Januari-Desember 2019 sebesar 1,44 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 8,42 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.

"Demikian juga impor nonmigas sebesar 1,28 miliar dolar AS, atau mengalami penurunan sebesar 4,03 persen," katanya.

Baca juga: Menkominfo Johnny G. Plate jelaskan proyeksi ekonomi digital Indonesia di Washington

Baca juga: BPS: penduduk miskin Riau 6,9 persen. Begini penjelasannya

Baca juga: Pelalawan catat realisasi investasi terbesar di Riau, begini penjelasannya