Supir truk se-Pekanbaru demo di DPRD Riau. Ini alasannya

id DPRD RIAU,demo sopir truk

Supir truk se-Pekanbaru demo di DPRD Riau. Ini alasannya

Serikat Supir Truk se-Kota Pekanbaru menggelar aksi demontrasi di depan Gedung DPRD Riau (ANTARA/Diana Syafni)

Pekanbaru (ANTARA) - Massa yang tergabung dalam Serikat Supir Truk Kota Pekanbaru (SSTP) melakukan aksi unjukrasa di depan Kantor DPRD Riau, Senin.

Puluhan truk berdatangan dari pukul 09.25 WIB. Truk-truk ini berjejer di sepanjang Jalan Sudirman sehingga menimbulkan kemacetan panjang di jalur tersebut.

"Adapun yang menjadi tuntutan kami yakni terkait tindakan penilangan yang tidak sesuai dengan kesepakatan mediasi serta tindakan razia truk quarry(tambang) yang menyebabkan lumpuhnya perekonomian seluruh supir dan buruh muat pasir di Pekanbaru," ucap perwakilan massa aksi, Willy di Pekanbaru.

Tak sebatas itu, para supir truk juga menyoraki setiap ada aparat kepolisian yang melintas. "Tilanglah kami pak," sorak mereka.

Willy mengatakan, ada sejumlah tuntutan yang disuarakan supir truk. Hal tersebut berdasarkan dengan pertemuan yang dilaksanakan antara STTP, Aptrindo, Organda dan perwakilan organisasi transportasi se-Kota Pekanbaru bersama Dinas Perhubungan Satlantas Kota Pekanbaru, pada 27 Januari dan 3 Februari lalu.

"Pada pertemuan itu disimpulkan tidak boleh ada penilangan dari aparat penegak hukum terkait larangan/rambu-rambu verboden yang baru diterapkan kepada seluruh supir truk roda enam yang melintasi kawasan dalam Kota Pekanbaru. Namun aparat hukum malah bertindak tetap melakukan teguran/sosialiasasi terkait SK Walikota no 649 kepada supir-supir di lapangan. Hingga SK turunan dari Dishub Kota Pekanbatu dikeluarkan;" ucapnya.

Kemudian, pihaknya juga meminta untuk melepaskan dan mengembalikan tanpa syarat seluruh armada truk sebanyak tiga unit kepada pemiliknya yakni supir yang ditahan oleh Polda Riau terkait penangkapan dan penindakan quarry tanah dan pasir di kilometer 13 Garuda Sakti.

"Poin yang ketiga yakni terkait penutupan dan penangkapan, diharapkan dinas terkait melakukan sosialisasi dan imbauan kepada pemilik atau pelaku usaha galian tanah, pasir serta batu dan tidak ada penangkapan atau penutupan kepada para pelaku usaha sampai proses mediasi, audiensi serta sosialisasi oleh dinas terkait selesai dilakukan," ucapnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Riau Agung Nugroho saat menyambut para supir menjamin tidak ada lagi penilangan. Nantinya, DPRD akan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian daerah Riau.

Sebagai informasi, saat ini Wakil Ketua DPRD Riau Zukri Misran tengah melakukan audiensi dengan perwakilan supir tersebut.

Baca juga: Pengurus RT/RW Pekanbaru demo tuntut insentif yang nunggak tiga bulan

Baca juga: Buruh Riau suarakan penolakan RUU cipta lapangan kerja