Pekanbaru, 28/4 (ANTARA) - Puluhan pedagang jagung bakar yang tergabung dalam Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) menggelar demonstrasi menolak penggusuran di kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru, Kamis.
Dengan membawa bendera dan poster bertuliskan kecamatan terhadap Satpol PP, para pedagang yang mayoritas kaum ibu mendesak pemerintah memberi solusi bukan melakukan tindakan represif kepada pedagang kecil.
"Kami rakyat miskin hanya mencari sesuap nasi bukan meminta-minta. Tapi mengapa barang-barang kami dirampas tanpa pemeritahuan," kata seorang pedagang jaung, Ida.
Koordinator pedagang, Agun Zulfahira, puluhan pedagang jagung itu kerap menjadi korban penggusuran Satpol PP ketika berdagang di kawasan Purna Mtq di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
Penggusuran dengan dalih penertiban itu, lanjutnya, dinilai hanya mematikan pedagang kecil tanpa memberi solusi.
Ia menuding Satpol PP juga melakukan penggusuran tanpa prosedur standar karena tak menunjukan surat tugas.
"Satpol PP langsung merampas meja dan kursi pedagang, dan kami seperti dirampok," ujarnya.
Karena itu, ia meminta agar Satpol PP mengembalikan sekitar 23 meja dan kursi pedagang jagung yang telah disita pada penertiban pada awal pekan lalu.
Kepala Satpo PP Pekanbaru, Indera Kusuma, yang menemui para pedagang mengatakan pihaknya telah menjalankan tugas sesuai dengan peraturan daerah (Perda) yang ada.
"Kami telah menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujarnya.