Pekanbaru (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto menilai insiden pelemparan bom molotov yang terjadi di Kantor Satuan polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Riau sebagai bentuk lemahnya pengawasan dan pengamanan di wilayah setempat.
Dia menyayangkan kali ini pos penjagaan Satpol PP Riau yang menjadi sasaran pelaku pelemparan oleh orang tak dikenal. Padahal kejadian serupa juga sudah pernah terjadi di sejumlah tempat di Pekanbaru, bahkan tercatat sudah ada delapan teror molotov dalam kurun waktu tiga tahun ini.
"Ini tindakan yang sudah mengarah ke ranah kriminalitas, kita harap kepolisian bisa mengusut tuntas kasus ini. Yang kita herankan, Bumi Melayu ini kan daerah yang penuh akan sopan santun dan etika. Kok bisa ada yang menyampaikan entah itu kritikan atau ketidaksenangan dengan cara-cara tak beretika sampai melempar molotov?," ucap Hardianto di Pekanbaru, Kamis.
Politisi Gerindra ini menduga motif pelaku melemparkan molotov sebagai bentuk ketidaksenangan kepada pemerintah atau institusi terkait. Menurutnya, pihak eksekutif mau legislatif bukanlah lembaga yang anti kritik. Sehingga dia mempersilahkan siapapun untuk menyampaikan masukan dan ktitikan dengan cara yang baik.
"Kami ini, DPRD maupun Pemprov bukanlah lembaga yang anti kritik. Jadi kalau ada ketidakcocokan atau ketidaksenangan yang ingin disampaikan. Silahkan sampaikan dengan cara-cara yang benar, bukan dengan dimolotov," ucap Hardianto.
Menurutnya, lemahnya pengawasan, menyebabkan peristiwa pelemparan molotov terjadi kembali di Riau. Untuk itu dia meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus ini dan berharap tidak terjadi kasus serupa di Riau.
"Kita tentu kritisi dulu lemahnya pengawasan di internal kita sendiri. Kenapa bisa kecolongan dimolotov, apalagi ini sudah kejadian yang ke sekian kalinya," paparnya.
Untuk diketahui, kejadian itu diketahui terjadi pada Rabu (29/1) malam sekitar pukul 20.10 WIB. Saat itu, molotov meledak di pos penjagaan institusi yang beralamat di Jalan Letkol Hasan Basri Nomor 04 Kelurahan Cinta Raja, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru.
Baca juga: Pos jaga Satpol PP Pekanbaru dilempar bom molotov, begini penjelasan kepolisian
Baca juga: Terungkap Siapa yang Melempar Molotov ke Toko Ponsel Jalan Durian, Motifnya Begini
Berita Lainnya
Suara NasDem Riau naik 105 persen, rebut dua kursi pimpinan DPRD kabupaten
08 April 2024 21:31 WIB
Repol : Bulan puasa tak jadi penghalang tampung aspirasi rakyat
30 March 2024 10:35 WIB
DPRD Riau telusuri dugaan jual beli lahan manggrove di Meranti
15 March 2024 13:52 WIB
Anggota DPRD Riau minta pemprov perbaiki jalan rusak di Rohul
14 March 2024 14:00 WIB
GALERI FOTO - Komisi V DPRD Riau kunjungan observasi ke Disdik Kepri
08 March 2024 10:15 WIB
Gantikan Sulastri, Kartika Roni dilantik sebagai Anggota DPRD Riau
07 March 2024 15:18 WIB
Komisi III DPRD Riau bakal evaluasi BUMD merugi
06 March 2024 18:17 WIB
Anggota DPRD Riau sayangkan rencana kenaikan tarif tol Pekanbaru-Dumai
06 March 2024 17:34 WIB