Pelabuhan Internasional Selatbaru Bengkalis dipasang pemindai suhu tubuh

id pemkab bengkalis,corona bengkalis, virus corona

Pelabuhan Internasional Selatbaru Bengkalis dipasang pemindai suhu tubuh

Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis Bustami HY melakukan pengecekan terhadap pemakain alat Thermal Scanner di pelabuhan Internasional Selat Baru Bengkalis. (ANTARA/Alfisnardo)

Bengkalis (ANTARA) - Pelabuhan Internasional Bandar Sri Setia Raja Selat Baru Bengkalis Riau dipasangi alat pemindai suhu tubuh (Thermal scanner) untuk mengantisipasi penyebaran virus coronayang kian memprihatinkan.

"Alhamdulillah, alat ini sangat membantu sekali, namun dari hasil pantauan di lapangan hari ini alat pemindai suhu tubuh masal kurang efektif dikarenakan alat tersebut posisinya berada di luar ruangan,"

ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis H Bustami HY ketika melakukan peninjauan dan uji coba Thermal Scanner, Kamis (30/1).

Dikatakannya, pengecekan suhu tubuh dilakukan setelah para penumpang turun dari Kapal Mulia Kencana dari Pelabuhan Muar Malaysia ke Pelabuhan Internasional Bandar Sri Setia Raja Selatbaru. Sebelum para penumpang turun untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Agar lebih maksimal penggunaan alat tersebut ditempatkan di dalam ruangan, sehingga bagi para penumpang yang terinveksi virus corona akan terdeteksi," kata Sekda.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bengkalis, Alwizar mengatakan Dinas Kesehatan juga menyiagakan dokter di pelabuhan, jika dari hasil pemantauan ditemukan ada suhu penumpang yang terdeteksi 38,5 derajat celsius, maka langsung dilakukan penanganan.

"Kita sangat apresiasi kepada pihak KKP. Sebab pelabuhan Selatbaru ini sebagai pintu masuk dari luar negeri sangat rentan. Kehadiran thermal scanner, memudahkan pemantauan terhadap penumpang yang baru tiba,” ungkap pria yang akrab disapa Awi ini.

Selain itu Dinas Kesahatan menekankan kepada seluruh RSUD dan Puskesmas yang ada di Kabupaten Bengkalis diminta untuk meningkatkan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) terhadap kasus penyakit infeksi Novel Corona Virus.

"Khusus Puskesmas di wilayah kerjanya terdapat pelabuhan/dermaga lalu lintas antar pulau/negara, harus bekerja sama dengan KKP dan Imigrasi, serta mempersiapkan tenaga kesehatan untuk screening suspect kasus Corona," kata Alwizar.

Selanjutnya, Puskesmas dan rumah sakit melakukan pemantauan dalam masa inkubasi (2 -14 hari) pada orang yang datang dari negara terjangkit (orang/kasus dalam pengamatan)

Jika ditemukan kasus Influenza Like Illness (ILI) dan gejala Pneumonia berat serta mempunyai riwayat perjalanan dari negara terjangkit, perlu dilakukan diantaranya isolasi, melaporkan ke Dinas Kesehatan melalui Seksi Surveilans dan Imunisasi.

Baca juga: Pelindo I tingkatkan kewaspadaan masuknya virus corona

Baca juga: Pemkab Bengkalis siapkan ruang isolasi antisipasi penyebaran virus corona