Batam (ANTARA) - Sebanyak 8 orang anak buah kapal (ABK) yang membawa pasien yang diduga terinfeksi Virus Corona akan dikarantina di Asrama Haji Batam, untuk mencegah penularan virus 2019-nCoV.
"Ada beberapa ABK, rombongan kapal, rencana mau dikarantina," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Kepulauan Riau, Didi Kusmarjadi di Batam, Selasa.
Baca juga: Regulator China setujui penerbangan sewa untuk pulangkan turis Wuhan
Seorang pasien di RSUD Embung Fatimah masih dalam pengawasan Dinas Kesehatan Kota Batam, karena memiliki sejumlah kriteria terinfeksi virus yang berasal dari China. Otoritas kesehatan telah mengambil sampel swab pasien ke Jakarta untuk diteliti lebih lanjut.
Pasien yang bekerja sebagai awak tugboat rute Singapura-China itu tiba di Batam melalui Pelabuhan Internasional Batam Centre dari Tanah Merah Singapura.
Karenanya, awak kapal yang membawanya ke Batam harus dikarantina.
Selain awak kapal, 16 orang penumpang yang berada di kapal bersama pasien juga akan dikarantina di Asrama Haji Batam.
"Kru kapal sudah, 16 penumpang yang terdiri dari 4 WNI dan 12 WNA belum," sebut dia.
Otoritas kesehatan di Batam meminta tolong aparat kepolisian untuk mencari 16 orang penumpang kapal, agar bisa segera dikarantina.
Seluruh ABK dan penumpang akan dikarantina, minimal sampai hasil laboratorium pasien terindikasi, keluar.
"Tergantung hasil laboraturium. Kalau terkonfirmasi negatif langsung dikeluarkan (dari karantina)," kata Kepala Dinas.
Namun, apabila hasil pemeriksaan labiraturium positif, maka seluruhnya akan dikarantina selama 14 hari, sesuai masa inkubasi virus.
Sambil menunggu hasil laboratorium, seluruh ABK dan penumpang yang dikarantina akan terus diawasi, apakah menderita sesak nafas dan gejala virus lainnya.
"Kalau hasil laboraturium sudah keluar, nanti kita umumkan, langsung kita rilis," lanjut dia.
Sebelumnya, Kepala BP Kawasan Batam, Muhammad Rudi menyatakan pihaknya telah menyiapkan ruang isolasi di Asrama Haji Batam untuk mengantisipasi penularan Virus Corona.
"Saat ini ada 4 tempat tidur, 1 kamar, kalau butuh lima, kasih lima. Tapi mudah-mudahan tidak ada," ujar pria yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batam itu.
Baca juga: MER-C siap bekerjasama bantu pemerintah untuk evakuasi WNI dari Wuhan
Pewarta : Yuniati Jannatun Naim
Berita Lainnya
Malaysia mengutuk keras serangan Israel di tengah upaya gencatan senjata
08 May 2024 17:02 WIB
Wapres Ma'ruf Amin sebut media jadi instrumen efektif tebarkan kebaikan
08 May 2024 16:46 WIB
Bahama menyatakan secara resmi akui negara Palestina
08 May 2024 16:38 WIB
Bina 148 UMKM, PT IKPP raih penghargaan 'Indonesia Best CSR in Pulp & Paper Sector 2024'
08 May 2024 16:14 WIB
Staf Ahli Menkumham beri penguatan Tusi serta reformasi birokrasi
08 May 2024 16:09 WIB
Kemhan RI ajukan anggaran khusus tangani Papua untuk beli heli dan sensor
08 May 2024 16:01 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo ingatkan pentingnya ketahanan budaya di era globalisasi
08 May 2024 15:48 WIB
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dukung terciptanya jurnalisme yang berkualitas
08 May 2024 15:26 WIB