Pekanbaru, 6/4 (ANTARA) - Sebanyak empat Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) milik PT PLN yang direlokasi dari Jawa ke Duri, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, mendapat kepastian bahan bakar gas dari Lapangan Jambi Merang.
"Gas sudah dipastikan dari Jambi Merang," kata General Manager PLN Wilayah Riau-Kepri, Djoko Rahardjo, di Pekanbaru, Rabu.
PLN sebenarnya merencanakan relokasi tujuh pembangkit dari Jawa ke Duri. Namun, rencana tersebut dilakukan secara bertahap hingga 2012.
Empat unit pembangkit pada proses relokasi awal terdiri dari satu unit PLTG Gilitimur di Madura dengan daya 20 Megawatt (MW), satu unit PLTG Sunyaragi dari Cirebon berdaya 18 MW dan dua Unit PLTG Cilacap dengan daya 2x22 MW.
Kebutuhan pasokan gas untuk empat pembangkit dengan total daya sebesar 82 MW tersebut diperkirakan mencapai 32,8 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), dengan asumsi umumnya penggunaan 1 MMSCFD bisa menghasilkan tenaga listrik 2,5 MW.
Menurut dia, pembangkit PLN itu dipindahkan dari Jawa karena sebelumnya selalu "salah minum", dari seharusnya berbahan bakar gas tapi malah boros BBM sehingga merugikan PLN.
"Sekarang dikumpulkan ke Riau karena dinilai lebih mudah dapat bahan bakar gas, dan targetnya sudah beroperasi bulan Oktober tahun ini," ujarnya.
Sedangkan, tiga unit pembangkit yang akan direlokasi berikutnya diperkirakan memiliki total kapasitas hingga mencapai 60 MW. Terdiri dari satu Unit PLTG Priok dengan daya 20 MW dan dua unit pembangkit "combine cycle" (bahan bakar kombinasi) dengan daya 2 x 20 MW yang kini berada di Perak-Surabaya.
Tujuan awal PLN merelokasi tujuh PLTG secara bertahap dengan daya 142 MW adalah untuk menambah daya di Riau dan penghematan dengan mengurangi ketergantungan pembangkit yang sudah ada dari penggunaan BBM.