Pekanbaru, 3/2 (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara akan merelokasi empat pembangkit listrik tenaga gas berdaya 82 Megawatt pada tahun ini dari Jawa ke Duri, Provinsi Riau, untuk membantu mengatasi kekurangan daya listrik di daerah kaya minyak itu.
"Pemasangan empat pembangkit ditargetkan rampung bulan September tahun ini," kata Manajer SDM dan Humas PLN Wilayah Riau-Kepri, Suhatman kepada ANTARA di Pekanbaru, Kamis.
Menurut dia, empat unit pembangkit yang akan direlokasi terdiri dari satu unit PLTG Gilitimur di Madura dengan daya 20 MW, satu unit PLTG Sunyaragi dari Cirebon berdaya 18 MW dan dua Unit PLTG Cilacap dengan daya 2 x 22 MW.
Suhatman menjelaskan, PLN sebenarnya merencanakan relokasi tujuh pembangkit dari Jawa ke Duri. Namun, rencana tersebut dilakukan secara bertahap hingga 2012.
Tiga unit pembangkit yang akan direlokasi berikutnya diperkirakan memiliki total kapasitas hingga mencapai 60 MW. Terdiri dari satu Unit PLTG Priok dengan daya 20 MW dan dua unit pembangkit "combine cycle" (bahan bakar kombinasi) dengan daya 2 x 20 MW yang kini berada di Perak, Surabaya.
Secara terpisah, Manajer Umum Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (P3BS), Yurman, mengatakan program relokasi PLTG dari Jawa ke Duri merupakan bagian dari 12 strategi PLN untuk menambah daya listrik pada tahun 2011 di sistem interkoneksi Pulau Sumatera.
Ia mengatakan, penambahan daya listrik di Riau sudah sangat mendesak karena daerah tersebut juga akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII pada 2012.
"Pembenahan di Riau mendapat perhatian tersendiri karena dinilai sangat mendesak," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data terakhir PLN Riau kondisi kelistrikan hingga akhir 2010 masih mengalami defisit daya hingga 117,6 MW pada saat beban puncak.
Kebutuhan listrik Riau sangat bergantung pada sistem interkoneksi Sumatera, sedangkan pertumbuhan pelanggan sangat tinggi seperti yang terjadi di Pekanbaru mencapai sekitar 16 persen per tahun.
Hingga kini kondisi kelistrikan di Riau masih memprihatinkan. Tingkat elektrifikasi yaitu jumlah warga yang telah mendapat layanan listrik PLN, baru mencapai 40 persen dari populasi penduduki sekitar 5 juta jiwa. Jumlah itu juga lebih rendah dari tingkat elektrifikasi nasional yang mencapai 60 persen.