Pekanbaru, (ANTARA) - PT PLN (Persero) pada bulan Maret 2010 akan merelokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Paya Pasir berdaya 20 Megawatt (Mw) dari Provinsi Sumatra Utara ke Riau. "Relokasi PLTG Paya Pasir ke Riau untuk membantu krisis listrik," kata Manajer SDM, Komunikasi Hukum dan Administrasi PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Suwandi Siregar, di Pekanbaru, Selasa. Menurut dia, relokasi itu dilakukan sebagai antisipasi jangka pendek PLN menghadapi kemungkinan pemadaman listrik pada kemarau panjang pada mulai bulan Juni mendatang. Sebabnya, PLTA Koto Panjang biasanya mengalami penyurutan debit air sehingga tidak bisa bekerja optimal menghasil daya listrik. "Bila sudah begitu tentu saja daya listrik menjadi berkurang. Untuk mengantisipasi krisis tersebut, maka akan direlokasi PLTG Paya Pasir dari Sumut ke Riau pada maret mendatang," ujarnya. Meski begitu, lanjutnya, relokasi tersebut belum dapat mengatasi defisit listrik di Riau yang kini mencapai sekitar 30 Mw pada saat beban puncak. Ia mengatakan PLTG tersebut akan dimodifikasi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), untuk mengantisipasi tidak cukupnya bahan bakas gas untuk pembangkit tersebut. Selain relokasi, lanjutnya, PLN sangat berharap agar pasokan gas PT Kalila sebesar 30 MMSCFD (Milion Matric Standart Cubic Feet per Day) untuk pembangkit PLN di Teluk Lembu, Pekanbaru, dapat segera terealisasi pada akhir 2010. "Mudah-mudahan, pada November mendatang, gas tersebut sudah siap dipasok ke pembangkit Teluk Lembu Pekanbaru," katanya. Bila pasokan gas tersebut terpenuhi, Suwandi mengatakan PLN dapat mendongkrak kemampuan pembangkit dari 40 Mw-50 Mw menjadi 100 Mw lebih.