Brussels (ANTARA) - Iran harus kembali kepada kesepakatan nuklir 2015, demikian pimpinan Komisi Eropa pada Senin (6/1), menambahkan seruan internasional agar Iran membantu menyelamatkan pakta tersebut, yang ditinggalkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2018.
"Kami sangat prihatin dengan pengumuman Iran bahwa mereka tidak akan lagi patuh pada batasan pengayaan uranium, yang telah ditetapkan oleh kesepakatan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA)," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melalui pernyataan, merujuk pada nama resmi kesepakatan itu.
"Menurut sudut pandang Eropa, penting bagi Iran untuk kembali pada kesepakatan nuklir. Kami harus meyakinkan Iran bahwa itu juga menjadi kepentingan Iran sendiri," ucap Ursula.
Ia membenarkan bahwa para menteri Uni Eropa akan menggelar sidang khusus pada Jumat.
Baca juga: Indonesia minta AS dan Iran untuk menahan diri pasca serangan di Irak
Baca juga: Mahathir Mohamad sebut sanksi AS terhadap Iran melanggar hukum internasional
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil beri sinyal ojol tetap dapat subsidi BBM dengan skema UMKM
04 December 2024 17:05 WIB
Bucks berhasil maju ke perempat final NBA Cup
04 December 2024 16:52 WIB
Trafik broadband Telkomsel melonjak selama pilkada
04 December 2024 16:37 WIB
Alwi Farhan bernostalgia dalam pertandingan Kejurnas PBSI 2024
04 December 2024 16:30 WIB
BMKG: Selama setahun wilayah NTB diguncang 7.000 gempa bumi
04 December 2024 16:24 WIB
PBB peringatkan situasi dan kondisi di Suriah sangat fluktuatif dan berbahaya
04 December 2024 16:06 WIB
Pelaku UMKM di Siak terima wakaf gerobak dari program CWLD Seri-002 YBRKS
04 December 2024 15:58 WIB
Grup idola SEVENTEEN jadi salah satu penampil di Billboard Music Awards 2024
04 December 2024 15:36 WIB