Brussels (ANTARA) - Iran harus kembali kepada kesepakatan nuklir 2015, demikian pimpinan Komisi Eropa pada Senin (6/1), menambahkan seruan internasional agar Iran membantu menyelamatkan pakta tersebut, yang ditinggalkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2018.
"Kami sangat prihatin dengan pengumuman Iran bahwa mereka tidak akan lagi patuh pada batasan pengayaan uranium, yang telah ditetapkan oleh kesepakatan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA)," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melalui pernyataan, merujuk pada nama resmi kesepakatan itu.
"Menurut sudut pandang Eropa, penting bagi Iran untuk kembali pada kesepakatan nuklir. Kami harus meyakinkan Iran bahwa itu juga menjadi kepentingan Iran sendiri," ucap Ursula.
Ia membenarkan bahwa para menteri Uni Eropa akan menggelar sidang khusus pada Jumat.
Baca juga: Indonesia minta AS dan Iran untuk menahan diri pasca serangan di Irak
Baca juga: Mahathir Mohamad sebut sanksi AS terhadap Iran melanggar hukum internasional
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Berita Lainnya
Mitsubishi Electric Indonesia lakukan inovasi dan solusi untuk lingkungan hijau
26 April 2024 17:02 WIB
Relawan: Partai Keadilan Sejahtera akan ikuti jejak PKB dan NasDem masuk koalisi
26 April 2024 16:29 WIB
Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional di Indonesia untuk perkuat bisnis penerbangan
26 April 2024 16:10 WIB
Mendag Zulkifli Hasan memusnahkan baja tulang tak sesuai SNI senilai Rp257 miliar
26 April 2024 15:31 WIB
Ilmuwan ungkap rotasi Bumi melambat, hari jadi lebih panjang
26 April 2024 15:16 WIB
72 tahun diplomatik, Indonesia-Kanada adakan Dialog Pertahanan Perdana di Jakarta
26 April 2024 15:05 WIB
Menlu Retno sebut satgas judi online lindungi WNI dari kejahatan transnasional
26 April 2024 14:17 WIB
Jeniffer Aniston akan buat ulang film klasik hits tahun 1980 "9 to 5"
26 April 2024 14:04 WIB