Indonesia minta AS dan Iran untuk menahan diri pasca serangan di Irak

id Berita hari ini, berita riau terkini,berita riau antara,Indonesia minta

Indonesia minta AS dan Iran untuk menahan diri pasca serangan di Irak

Pengunjuk rasa melakukan protes pembunuhan terhadap pemimpin pasukan elit Quds Mayor Jenderal Qassem Soleimani di Teheran, Jumat (3/1/2020). Qassem Soleimani tewas karena serangan udara Amerika Seikat di bandara Baghdad, Irak. (ANTARA FOTO/WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee via REUTERS/pras.)

Jakarta (ANTARA) - Menyusul eskalasi ketegangan di Irak usai Amerika Serikat meluncurkan serangan yang menewaskan Qassem Soleimani, seorang jenderal militer Iran, pada Jumat lalu, Kementerian Luar Negeri RI mendesak semua pihak untuk menahan diri.

"Kami mendesak seluruh pihak untuk menahan diri dari tindakan-tindakan yang dapat semakin memperburuk situasi," demikian dikatakan dalam pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Amerika Serikat tetapkan milisi Irak dukungan Iran sebagai organisasi teroris asing

Jakarta juga menyampaikan keprihatinan terhadap eskalasi situasi di Irak dan meminta warga negara Indonesia yang berada di negara tersebut untuk terus berhati-hati.

"Apabila (WNI) membutuhkan bantuan darurat, dapat menghubungi Kedutaan Besar Indonesia. Kedubes Indonesia di Baghdad memiliki hotlinedi nomor +9647500365228,” demikian Kemlu RI.

Seperti diberitakan sebelumnya, Amerika Serikat membunuh komandan militer kenamaan Iran, Qassem Soleimani dalam serangan semalam di Irak yang direstui Presiden AS Donald Trump. Seorang pejabat senior administrasi Trump mengatakan Soleimani telah merencanakan serangan segera terhadap personel AS di Timur Tengah.

Soleimani, seorang jenderal berusia 62 tahun yang mengepalai pasukan Penjaga Revolusi Iran di luar negeri, dianggap sebagai tokoh paling kuat kedua di negara itu setelah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Baca juga: Mahathir Mohamad sebut sanksi AS terhadap Iran melanggar hukum internasional

Baca juga: Iran tidak ingin berperang dengan AS


Pewarta: Aria Cindyara