Pekanbaru (ANTARA) - Gedung DPRD Provinsi Riau dikelilingi pagar kawat berduri untuk mengantisipasi aksi unjukrasa besar-besaran yang terjadi dilokasi tersebut, Senin siang.
Massa yang berunjukrasa berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), UnivesitasRiau (UNRI), Sekolah Tinggi Agama Islam Diniyah Pekanbaru, Aliansi Unjuk Rasa Pecinta Lingkungan (AMPL), Abdurab dan PCR, diprediksi massa berjumlah 3.000 orang.
Kapolresta Pekanbatu Kombes Pol Susanto mengatakan terkait tuntutan masa aksi sendiri yaitu menolak pengesahan Revisi KPK, RUU KUHP, Kathutla, pemindahan Ibukota negara dan kenaikan iuran BPJS.
"Untuk personil yang akan kita turunkan berjumlah 1.250 personil gabungan dari TNI dan Polri, " tuturnya.
Sementara itu, sebelum aksi demonstrasi, Anggota DPRD Riau Parisman Ihkwan menambahkan, pihaknya akan merapatkan dahulu siapa nantinya perwakilan DPRD yang akan menemui massa.
"Kalau perwakilan massa yang masuk, kita terima. Nah untuk diketahui, tuntutan pendemo yang sebelum-sebelumnya itu kan sudah kita teruskan ke pusat, ada buktinya ke Sekwan," ucapnya.
Dia mengimbau agar mahasiswa tidak melakukan aksi dengan anarkis.
"Sampaikan aspirasi yang baik, serahkam ke DPRD. Kalau perlu kita paripurnakan tuntutan mahasiswa ini," papar Politisi Golkar Riau ini.
Baca juga: (VIDEO) - Kapolresta Pekanbaru kolaps karena terhimpit mahasiswa saat demo di DPRD Riau
Baca juga: Polisi dan peserta demo Salat Ashar berjamaah di jalan
Baca juga: Dandhy Laksono diizinkan pulang usai ditangkap polisi