Karhutla Riau - Ibu-ibu demo bawa panci desak Gubernur Riau tuntaskan Karhutla

id demo emak-emak,demo karhutla riau,gerakan perempuan,karhutla,kabut asap,wakil gubernur riau,berita riau antara,berita riau terbaru

Karhutla Riau - Ibu-ibu demo bawa panci desak Gubernur Riau tuntaskan Karhutla

Sejumlah demonstran dari Gerakan Perempuan dan Rakyat Riau Melawan Asap, menggelar demonstrasi di halaman kantor Gubernur Riau, di Kota Pekanbaru, Selasa (24/9/2019). (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Pekanbaru (ANTARA) - Puluhan kaum ibu-ibu dan mahasiswi yang menamakan diri Gerakan Perempuan dan Rakyat Riau Melawan Asap, menggelar demo di halaman kantor Gubernur Riau di Kota Pekanbaru, Selasa sore, yang memprotes lambannya pemerintah daerah menuntaskan masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Ini pertama kalinya para ibu atau emak-emak sampai menggelar demo di Pekanbaru terkait karhutla, setelah sebelumnya aksi massa selalu dilakukan oleh mahasiswa. Kehadiran gerakan perempuan tersebut menarik perhatian warga pengguna jalan dan wartawan, karena emak-emak turun ke jalan sambil membawa perlengkapan masak seperti panci dan penggorengan.

Mereka juga menenteng rangkaian huruf-huruf yang bertuliskan "STOP ASAP".

"Masalah kesehatan muncul akibat bencana asap, rakyat juga harus dihadapkan dengan masalah ekonomi yang semakin memprihatinkan. Rakyat terbatas menjalankan aktivitas ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup, biaya listrik membengkak, anak-anak tidak dapat sekolah dan bebas bermain," kata koordinator lapangan, Helda Khasmy dalam orasinya.

Baca juga: Karhutla Riau - Nasib anak-anak korban jerubu, ketika udara sudah berbahaya

Para emak-emak juga menilai Gubernur Riau lamban dalam penanganan karhutla, dan baru bergerak ketika asap sudah pekat dan banyak warga sakit. Pemerintah juga dinilai hanya berusaha memadamkan api, bukan mencari solusi penyebab sebenarnya terjadinya karhutla.

"Kami meminta pemerintah segera padamkan api, dan selamatkan korban asap di desa dan di kota, dan segera bangun pusat rehabilitasi korban asap," katanya.

Sejumlah demonstran dari Gerakan Perempuan dan Rakyat Riau Melawan Asap, membawa perlengkapan memasak saat menggelar demonstrasi di halaman kantor Gubernur Riau, di Kota Pekanbaru, Selasa (24/9/2019). (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Demonstran juga mendesak Gubernur Riau yang juga menjabat Komandan Satgas Karhula Riau, untuk menindak tegas perusahaan-perusahaan yang diduga membakar lahan, hentikan kriminalisasi terhadap petani kecil, dan laksanakan reformasi agraria untuk membangun industri nasional.

"Tangkap dan adili perusahaan-perusahaan besar perkebunan yang melakukan pembakaran lahan," katanya.

Baca juga: Karhutla Riau - Anggota DPRD: Jangan ada pejabat yang tinggalkan Riau

Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, menemui kaum ibu yang berunjuk rasa tersebut dan menyatakan Satgas Karhutla Riau sudah melakukan berbagai cara untuk memadamkan karhutla dan mengatasi dampak asap. Ia mengatakan Satgas berulang kali sudah melakukan modifikasi cuaca untuk hujan buatan, namun hasilnya belum optimal karena awan ditutupi asap sehingga hujan hanya turun di beberapa daerah.

"Saya ajak ibu-ibu untuk ikut membantu doa supaya cepat turun hujan, karena doa ibu-ibu ini biasanya makbul (dikabulkan)," kata Edy.

Untuk penegakan hukum, ia mengatakan Satgas melalui Kapolda Riau sudah menetapkan 59 tersangka termasuki tiga di antaranya korporasi. "Lahan yang terbakar juga sudah dipasang police line dan dilarang penamanam. Kalau ada yang ditanami, maka mereka lah pelaku (pembakaran) atau melalui tangan orang lain," katanya.

Baca juga: VIDEO - Riau berstatus darurat pencemaran udara

Baca juga: Polda Riau tetapkan 59 tersangka Karhutla